CewekBanget.ID - Aktor Timothee Chalamet comeback dengan film terbarunya berjudul Bones And All.
Film dengan sudut pandang unik satu ini menggandeng Timothee Chalamet dan Taylor Russell sebagai pemeran utama.
Sementara Bones And All menjadi film yang mendapat perhatian besar di paruh kedua tahun 2022 ini.
Pasalnya sejak dirilis premier, Bones And All langsung menerima apresiasi luar biasa dari berbagai pihak.
Sampai-sampai Bones And All mendapat total 8,5 menit standing ovation di Venice Film Festival.
Berikut fakta-fakta film Bones And All, cerita tentang kanibalisme dan orang-orang gelandangan yang kehilangan jiwanya.
Diadaptasi dari novel
Film Bones And All adalah karya yang diangkat dari sebuah novel populer karya Camille DeAngelis dengan judul yang sama.
Kemudian novel tersebut diskenariokan pleh David Kajganich.
Baca Juga: Ini Dia Pemeran Willy Wonka dari 3 Generasi, Terbaru Timothee Chalamet!
Selanjutnya sutradara Luca Guadagnino bertanggungjawab menyajikannya dalam bentuk film.
Sementara peran Timothee Chalamet di film Bones And All sebagai sosok pemuda bernama Lee.
Sementara Taylor Russel memernakan tokoh Maren Yearly.
Sinopsis Bones And All
Seperti pengantar yang telah dituliskan, Bones And All mengisahkan soal kanibalisme di antara nanusia.
Tapi alur itu tak berupa adegan saling makan atau dimakan saja, ada esensi yang lebih dari itu.
Lee dan Maren bertemu dan berujung menjadi sahabat.
Latar waktu di Amerika para era 1980-an, Maren kehilangan ayah kandungnya.
Maren diceritakan sebagai cewek 18 tahun yang baru pindah ke sekolah menengah di Virginia.
Baca Juga: Timothee Chalamet Balik Lagi dengan Peran Antimainstream, Akan Jadi Kanibal!
Ketika dia membuat keributan di sekolah dan semua orang di sekolah menjadi takut, karena adegan berdarah terjadi.
Ayah Maren memaksanya berkemas dan mereka pindah kota lagi. Pola yang terus terulang karena ulah Maren yang enggak bisa dikontrol.
Kali ini ayah Maren menyerah dan dia pergi meninggalkan putrinya sendirian dengan sejumlah uang dan sebuah kaset berisi rekaman penuh arti.
Maren dan Lee akhirnya memutuskan lakukan perjalanan sangat jauh melintasi negeri dengan sebuah ambisi kanibal yang lekat.
Jika kita membayangkan ada adegan yang disturbing, film ini menyoroti kisahnya yang lain juga.
Kisah humanistik dari perjalanan dan ambisi aneh kedua tokoh menjadi poin-nya.
Keduanya digambarkan sebagai pemuda yang rapuh dan kehilangan hak mereka, serta pengin mencari tahu siapa dan apa mereka sebenarnya.
Pada akhirnya Lee dan Maren menjadi representasi orang-orang yang merasa hilang dan pengin dimiliki.
Ini menjadi sebuah film yang juga sarat akan makna, pencarian jati diri dan pengakuan bagi kaum muda tersesat.
Baca Juga: Timothee Chalamet Ulang Tahun, Buat Donasi Untuk Afghanistan
Diproduksi Selama Pandemi
Film Bones And All mulai produksinya saat pandemi.
Meski terkendala dengan pandemi yang menyebar di seluruh dunia, nyatanya produksi Bones And All tetap lancar dengan hasil sesuai ekspektasi.
Karena itu pula, kru dan khususnya Luca Guadagnino sebagai sutradara mendapat sorotan dan pujian penuh.
Selain Timothee Chalamet dan Taylor Russel, film ini turut dibintangi Michael Stuhlbarg, Mark Rylance, Chloe Sevigny dan David Gordon Green.
Tertarik untuk nonton?
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR