CewekBanget.ID - Kita pernah enggak, dilanda pikiran tiba-tiba atas sesuatu yang kadang terasa mengganggu?
Pikiran atau imajinasi yang muncul mendadak ini bisa berupa sesuatu yang positif, tapi cenderung lebih sering bersifat negatif.
Inilah yang disebut sebagai intrusive thought atau pikiran intrusif.
Pada beberapa tahap, pikiran intrusif memang mengganggu, tapi bisa dihentikan oleh diri kita sendiri agar enggak sampai terwujud.
Tapi bagi orang dengan kondisi mental yang kurang stabil, pikiran intrusif bisa jadi enggak terkontrol dan jadi dilakukan di dunia nyata, sehingga membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Yuk, kenali intrusive thought alias pikiran intrusif serta penyebab dan cara mencegahnya!
Pikiran Intrusif
Intrusive thought atau pikiran intrusif adalah suatu pikiran yang datang entah dari mana, melansir dari Healthline.
Meski kadang positif, lebih banyak pikiran dan imajinasi intrusif bersifat negatif, mengganggu, enggak diinginkan, dan enggak menyenangkan.
Ini bisa jadi berupa pikiran agresif, seksual, hingga kecemasan dan kekhawatiran mendadak yang sebetulnya enggak ada penyebab khususnya.
Meski tanpa penyebab spesifik, ada sejumlah kondisi kesehatan yang membuat kita lebih cenderung mengalami pikiran intrusif.
Baca Juga: Demi Kesehatan Mental, Tom Holland Hapus Instagram dan Twitter dari HP
Kondisi Khusus dengan Gejala Pikiran Intrusif
Ada beberapa kondisi kesehatan mental yang bikin seseorang lebih sering mengalami pikiran intrusif dibanding orang lain.
Kondisi tersebut antara lain OCD, PTSD, dan gangguan makan.
Salah satu contoh pikiran intrusif adalah ketika kita sedang mengendarai mobil, tiba-tiba terlintas imajinasi kalau mobil kita menabrak atau ditabrak sesuatu.
Atau, ada pikiran untuk menyakiti diri sendiri saat kita sedang dilanda stres dan depresi.
Bisa jadi pula kita mendadak memikirkan suatu barang untuk dibeli, dan enggak bisa mengenyahkannya dari benak kita.
Jadi, apakah pikiran intrusif ini wajar kita alami atau enggak, ya?
Wajar, Tapi...
Rupanya pikiran intrusif bisa terjadi pada siapa saja dan selama enggak terlalu mengganggu, hal itu masih wajar.
Dalam banyak kasus, pikiran intrusif enggak memiliki makna apa pun.
Yang penting kita menyadari kalau itu hanya pikiran biasa, dan kita enggak merasakan dorongan untuk betul-betul mewujudkannya.
Tapi kalau pikiran intrusif terlalu sering melanda kita, sampai kita betul-betul enggak bisa berpikir jernih bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasi ke ahli, ya.
Baca Juga: Dampak Ghosting terhadap Kesehatan Mental. Jangan Sampai Terjadi!
(*)
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR