Mengirim Chat Satu per Satu atau Kepanjangan
Duh, sudah sedang sibuk, pakai ada bunyi notifikasi yang enggak kunjung berhenti! Bete abis, kan?
Itulah yang mungkin dirasakan rekan kerja kita ketika kita terbiasa mengirim bubble chat satu per satu.
Apa lagi dengan setiap pesan yang sangat singkat dan sebetulnya bisa dirangkai jadi sebuah kalimat yang efektif saja.
Jangankan membalas, sekadar bacanya saja sudah keburu malas.
Tapi jangan juga mengirim pesan terlalu panjang, karena enggak semua orang punya waktu untuk membaca pesan tersebut.
Langsung saja pada intinya, kenapa kita merasa perlu menghubungi rekan kerja tersebut dan hal penting apa yang hendak disampaikan.
Enggak Sopan
Akrab sih akrab, tapi ada yang namanya profesionalisme dalam dunia kerja.
Meski biasanya kita mengobrol santai dengan rekan kerja, terutama yang seusia atau seangkatan, situasinya enggak bisa selalu demikian.
Baca Juga: Enggak Ribet, Ini 6 Tips Bikin Video TikTok #GirlsIn5piration FYP
Jangan sampai kebiasaan ini terbawa hingga ke ruang chat kantor, yang isinya termasuk atasan, supervisor, senior, dan sebagainya.
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR