Salah satu terobosan karya kreatif Korea Selatan pada saat itu, yang akhirnya berhasil membawa gelombang Hallyu ke skala global, adalah drama Korea.
Di masa itu, sejumlah K-drama seperti Winter Sonata dan Autumn in My Heart serta original soundtrack dramanya menghasilkan peningkatan jumlah audiens, khususnya di Cina dan Asia Tenggara.
Di sisi lain, Korea Selatan juga punya memasarkan boyband atau boy group dari K-Pop yang kemudian menjadi sangat populer, seperti TVXQ, SS501, dan Super Junior pada era mereka saat itu.
Kehadiran grup-grup K-Pop pun memunculkan fenomena fandom yang cenderung berbeda dari kelompok penggemar pada umumnya, sehingga pengaruh K-Pop dan Hallyu Wave jadi semakin meluas lagi.
Memasuki Pasar Amerika Serikat dan Dunia
Usai digemari masyarakat Asia, Hallyu Wave atau Korean Wave pun merambah ke target pasar yang lebih luas seperti Amerika Serikat dan seluruh dunia pada umumnya.
Salah satu pelopornya adalah Rain alias Jung Ji Hoon, idol yang mendominasi pasar Jepang dan Asia Tenggara sebagai bintang K-Pop sekaligus aktor.
Enggak berhenti sampai di situ, Rain meneruskan jalannya menuju sukses dengan memasuki Hollywood dan membintangi sejumlah film laga seperti Ninja Assassin (2009).
Bahkan, Rain masuk dalam daftar 100 Most Influential People di majalah TIME edisi 2006, lho!
Enggak cuma Rain, beberapa idola K-Pop dari generasi pertama dan kedua juga mencoba peruntungan dan berhasil menarik hati masyarakat dunia dengan masuk ke pasar Amerika Serikat.
Contohnya yaitu girlgroup Wonder Girls yang merilis lagu Nobody versi Bahasa Inggris dan Psy dengan Gangnam Style yang viral di seluruh dunia pada masanya.
Apa lagi sekarang nih girls, rasanya hampir semua idola K-Pop sadar akan pentingnya merambah ke industri musik dan pasar penggemar di penjuru dunia, khususnya di Amerika Serikat.
Salah satu grup K-Pop yang terbukti membawa fenomena baru dalam Korean Wave di ranah global adalah BTS.
Sejak berhasil menarik hati banyak orang, ditambah dengan fanbase-nya yang solid, K-Pop pun diakui sebagai genre pop tersendiri yang enggak cuma mencakup musik, tetapi juga kesenian secara umum, media, dan sebagainya.
Jadi begitu deh girls, sejarah singkat dimulainya gelombang Hallyu alias Korean Wave di seluruh dunia.
Tentu saja fenomena ini punya sisi positif dan negatifnya bagi banyak pihak.
Jadi yang terpenting, kita boleh saja mengikuti Korean Wave, asal tetap bijak dan tahu hal-hal apa saja yang enggak bakal menyakiti kita dan orang lain dari fenomena ini.
Baca Juga: TVXQ Ajak Cassiopeia Indonesia Nostalgia di ‘Korean Wave in Love’. Seru!
(*)
Source | : | Korea.net |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR