CewekBanget.ID - Pernah mendengar istilah borderline personality disorder (BPD), girls?
Seiring dengan makin terbukanya akses informasi mengenai kesehatan mental, mungkin kita juga jadi familier dengan sejumlah istilah terkait kondisi mental tertentu.
Salah satunya yaitu BPD alias borderline personality disorder.
BPD adalah gangguan kesehatan mental yang kerap berkaitan dengan ketidakstabilan penderitanya.
Masih sering kena stigma, yuk kita kenali lagi kondisi mental yang satu ini.
Jangan langsung judge, ya!
Borderline Personality Disorder
Borderline personality disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat pengidapnya enggak stabil.
Bukan hanya mengalami krisis identitas, orang dengan BPD kerap mengalami masalah emosi dan hubungan dengan orang sekitar.
Orang dengan BPD cenderung sangat sensitif dan bukan tanpa alasan.
Orang seperti ini cukup kesulitan mengendalikan emosi sehingga susah menenangkan diri saat kesal, menahan marah saat suasana hati kacau, dan sebagainya.
Baca Juga: Kampanyekan Soal Kesehatan Mental, Ariel Tatum Belajar dari Pengalaman
Enggak jarang, akibat dianggap 'terlalu emosional', BPD mengacaukan hubungan orang tersebut dengan orang lain di sekitarnya.
Kadang orang dengan BPD melontarkan perkataan yang menyakitkan atau bertindak enggak pantas, lebih karena ia sulit menahan diri untuk enggak melakukannya.
Kendati sekilas terlihat sulit ditangani, gangguan kepribadian ambang ini bisa diobati dengan dukungan dan perawatan yang tepat.
Tanda-Tanda dan Gejala
Ada beberapa gejala BPD utama yang dikelompokkan oleh ahli kesehatan mental.
Di antaranya ketakutan akan ditinggalkan dan sendirian, relasi yang intens tapi enggak langgeng dengan orang lain, dan perubahan citra diri terus-menerus.
Selain itu, pengidap BPD kadang bisa percaya diri, tapi di lain waktu jadi benci diri sendiri dan enggak jarang pengidap berganti haluan pekerjaan, teman, pasangan, agama, sampai tujuan hidup
Bisa jadi pula pengidap BPD berperilaku impulsif sampai merusak diri sendiri, misalkan belanja berlebihan, makan berlebihan, mengebut, mengutil, atau minum alkohol tanpa kontrol.
Pada kondisi lebih parah, orang dengan BPD punya kecenderungan menyakiti diri sendiri, mengalami perubahan emosional ektrem dan enggak jarang mendadak sedih setelah bahagia, hingga pikiran kacau balau saat diabaikan.
Fyi, semua perubahan suasana hati tersebut bisa berlangsung begitu cepat, bahkan dalam hitungan jam atau menit.
Pikirannya juga kerap bergumul dengan paranoia atau curiga pada orang lain, sehingga ada suatu titik ketika orang dengan BPD yang sudah stres susah terhubung dengan realita.
Baca Juga: Ariel Tatum Mengidap Gangguan Mental BPD, Beberapa Kali Nyaris Bunuh Diri!
Penderita didiagnosis memiliki gangguan kepribadian ambang apabila mengalami seenggaknya lima tanda atau gejala BPD di atas.
Selain itu, gejalanya berlangsung dalam waktu yang lama, sampai memengaruhi banyak bidang kehidupan.
Jangan Self Diagnose
Gangguan kepribadian ambang dapat merusak berbagai sendi kehidupan, termasuk berdampak negatif pada hubungan dengan pasangan, pekerjaan, sekolah, sampai relasi sosial.
Penting bagi pengidap BPD untuk menemukan dukungan dan perawatan medis yang tepat.
Salah satu cara mengatasi BPD adalah menggunakan terapi obat.
Tapi kunci utama mengatasi masalah kesehatan mental ini ada pada latihan menenangkan tekanan emosional.
Selain itu, kita juga perlu belajar mengontrol perilaku impulsif, serta meningkatkan keterampilan interpersonal.
Meski demikian, hindari sembarangan mendiagnosis atau melabeli diri dengan masalah kesehatan mental ini.
Diagnosis yang tepat hanya bisa disimpulkan lewat pemeriksaan oleh ahli kesehatan mental.
Konsultasikan ke dokter jika mengalami beberapa gejala gangguan kepribadian ambang yang telah disebutkan.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Cari Tahu Tentang Borderline Personality Disorder, Yuk!
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR