Bentuk gaslighting yang satu ini sering banget muncul dalam hubungan pacaran.
Dalam situasi ini, pelaku gaslighting memanipulasi korban dengan membentuk persepsi bahwa hal tersebut mereka lakukan karena mereka menyayangi korban dan hanya menginginkan 'yang terbaik' baginya.
Contohnya ketika kita excited banget saat hendak mendaftar ke kampus pilihan kita, tapi kita kesulitan mencari salah satu berkas persyaratan yang dibutuhkan sehingga akhirnya kita urung mendaftarkan diri.
Kemudian setelah dicek, ternyata berkas yang selama ini kita cari ada pada pacar kita dan ia baru mengembalikannya pada kita setelah mundur dari pendaftaran kampus.
Saat kita bertanya alasan doi melakukan hal itu, ia akan berdalih kalau dirinya menyayangi kita dan enggak pengin kita menaruh harapan terlalu tinggi pada sesuatu yang enggak mungkin kita dapatkan.
Gaslighting sebagai Cara Menghindari Tuduhan
Salah satu tujuan paling umum dari gaslighting adalah mengubah 'kenyataan' dan membuat seakan-akan korbanlah yang berbuat salah alih-alih sang pelaku.
Ini juga sering terjadi dalam hubungan pacaran, misalnya ketika kita mempertanyakan hubungan mencurigakan antara pacar dan orang lain, lalu doi balik menuduh kita terlalu cemburu atau sensitif.
Hal ini pun membuat kita jadi meragukan dan menyalahkan diri sendiri karena kita ikut berpikir bahwa kita memang salah dan jadi memaklumi perilaku pacar yang selingkuh.
Gaslighting sebagai Cara Mengisolasi
Dalam pacaran, ada berbagai kasus gaslighting yang membuat pelaku dengan leluasa menguasai korban dan mengisolasinya dari teman atau keluarganya sendiri.
Padahal, teman dan keluarga kita dapat lebih mudah mengenali perilaku gaslighting pada pacar yang berdampak buruk pada kita, dan mereka bisa membuktikan kesalahan doi.
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR