Pada akhirnya, enggak ada lagi tuntutan untuk membeli barang baru yang sebetulnya enggak benar-benar kita butuhkan dan menjadikannya siklus konsumerisme yang enggak sehat.
Malah, uang yang kita miliki bisa dialihkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat seperti investasi atau dana darurat.
Mencegah Depresi
Memiliki terlalu banyak barang cenderung membuat kita merasa kewalahan dan dapat berujung pada stres dan depresi.
Dengan mengurangi jumlah barang-barang di sekitar kita, bisa jadi kita dapat merasa jauh lebih tenang.
Mengurangi Rasa Bersalah
Mungkin kita pernah merasa bersalah memikirkan betapa banyak buku yang kita miliki dan belum sempat dibaca, atau koleksi kita yang disimpan begitu saja tanpa sering dirapikan atau digunakan sesuai fungsi aslinya.
Gaya hidup minimalis akan turut menyaring perasaan bersalah, bersamaan dengan kita yang membereskan barang-barang dan mengurangi benda yang enggak begitu kita butuhkan.
Ini juga akan membuat kita enggak merasa bergantung pada barang-barang yang kita miliki lagi.
Mudah Mengambil Keputusan
Enggak ada lagi keraguan mengambil keputusan hanya karena pertimbangan kita memiliki lebih dari satu barang yang sama yang bisa dipakai.
Sebagai contoh, dengan hidup minimalis, kita bakal jauh lebih mudah memilih baju yang akan digunakan ketimbang harus pusing memikirkan outfit apa yang sebaiknya kita kenakan hari ini karena semua tampak bagus dan jarang dipakai.
Akhirnya, gaya hidup minimalis akan membawa kita pada rasa bahagia dan mengurangi rasa sedih atau cemas.
Baca Juga: Gini Rahasia Merapikan Rumah Ala Jepang. Efisien dan Sederhana Banget!
(*)
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR