Makanya, kita lebih cenderung menunda hal buruk dan buru-buru melakukan hal yang kita rasa baik untuk kita.
Ini menunjukkan pola antisipasi tugas positif dan negatif yang mendorong perilaku kita.
Antisipasi terhadap peristiwa positif versus negatif adalah asimetris, jadi saat kita membayangkan hal positif di masa depan, kita menikmatinya dan merasa enggak sabar.
Tetapi di saat kita membayangkan hal negatif di masa depan, kita menjadi benci untuk memikirkannya.
Mengatasi Kebiasaan Menunda-nunda
Terus, kita harus melakukan apa agar kebiasaan menunda-nunda ini berakhir?
Ternyata salah satu caranya adalah dengan mengubah pola pikir jadi lebih positif.
Misalnya, ketika hendak mengerjakan tugas, pikirkan bahwa hal yang kita kerjakan itu adalah sesuatu yang menyenangkan sehingga kita dapat melakukannya sekarang juga.
Sebaliknya, tentu kita bakal malas kalau memikirkan bahwa tugas tersebut membebani kita atau terlalu sulit dan membosankan.
Membingkai ulang cara berpikir, akan membuat kita lebih mungkin untuk memulai tugas tersebut serta menyelesaikannya.
Jadi, ketimbang 'harus', pikirkan hal yang mesti dikerjakan itu sebagai sesuatu yang 'bisa' kita lakukan.
Menumbuhkan rasa antisipasi dapat menciptakan perasaan gembira yang juga membuat kita menikmati apa yang kita lakukan.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kita Sering Banget Menunda-Nunda Pekerjaan!
(*)
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR