Program kursus
Universitas Harvard juga menyebutkan bahwa penunjukkan pengajar bisa diperpanjang sampai jangka waktu lima tahun ke depan.
Program kursus tiga bahasa negara di Asia Tenggara yang akan dilaksanakan oleh Universitas Harvard juga akan didukung dengan anggaran yang cukup besar.
Dikabarkan, Universitas Harvard sampai menggelontorkan dana sebanyak US$ 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar untuk program ini.
Dana tersebut didapatkan lewat inisiatif penggalangan dana yang sudah dilakukan
Baca Juga: Lulus S2 di Harvard Univeristy, Mikha Tambayong Bergelar Magister!
Harapan Universitas Harvard
Bukan tanpa angan-angan yang kosong, James Robson selaku Direktur Pusat Asia sekaligus profesor untuk studi Bahasa dan Peradaban Asia Timur menyarakan harapannya untuk program ini.
James Robson mengatakan bahwa program ini adalah bagian dari upaya yang bisa dia lakukan untuk menciptakan kesadaran lebih luar tentang Asia Tenggara di Universitas Harvard.
“Apa yang saya harapkan adalah jika kita dapat menunjukkan bahwa ada permintaan untuk bahasa-bahasa ini dan para siswa muncul dan bersemangat tentangnya," ucap James Robson melansir dari Mashable SEA (30/3).
James Robson meneruskan, "Maka mudah-mudahan kita juga dapat menggunakan ini untuk meyakinkan pemerintah untuk lebih mendukung studi Asia Tenggara secara umum dan pengajaran bahasa tertentu.”
Baca Juga: Social Distancing Buat #HadapiCorona Perlu Dilakukan Sampai 2022? Begini Hasil Studi Harvard!
(*)
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Monika Perangin |
KOMENTAR