Judul video itu 'aku ingin merasa nyaman sekarang,' namun menyiratkan pilihan hidup yang ekstrem.
Dia telah mengungkap ke publik bahwa dia jadi korban bully sejak SD hingga SMA, oleh empat orang yang sama di kelas.
Selama 12 tahun perundungan yang dia rasakan itu, baru setelah drama The Glory rilis dia merasa memiliki kisah mirip karakter utama yang juga korban bully.
Karena alasan itu juga Ye Rim berani mengungkap ke publik bahwa dia selalu jadi korban bully yang kejam selama sekolah.
Pada April lalu, Pyo Ye Rim mengajukan petisi nasional meminta penghapusan ketentuan yang memihak pelaku kekerasan di sekolah.
Dia meminta penghapusan undang-undang pembatasan kekerasan di sekolah dan undang-undang tentang pencemaran nama baik.
Setelah berani mengungkap ke publik rupanya dia malah mendapat tekanan dari beberapa pihak seperti disampaikan pada salah satu video YouTube.
"Sebuah saluran YouTube telah menargetkan aku, aku telah mengalami beberapa serangan pribadi oleh orang-orang anonim."
Dirinya pun mengisyaratkan rasa ingin menyerah pada hidupnya.
"Aku sudah tidak percaya diri untuk menanggung rasa sakit ini. Tidak ada lagi hal yang tersisa untuk bisa membuatku melanjutkan hidup. Tolong jangan menyerah pada kasusku ini."
Baca Juga: Pastikan Dirinya Baik-baik Saja, Somi Minta Publik Berhenti Bilang Dia Korban Bully
Sayangnya pada bulan Agustus, dia mengumumkan telah dituntut karena pencemaran nama baik berdasarkan fakta.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR