Anindito menyebut implementasi Kurikulum Merdeka sudah berjalan sejak 2020.
Pada awalnya percobaan kurikulum ini diberlakukan untuk 3000 sekolah.
Dari 3000 sekolah itu termasuk kategori daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Di tahun 2022 ada 140.000 sekolah sukarela menerapkan kurikulum ini dan kini total menjadi 300.000.
Kelebihan dari kurikulum satu ini, satuan pendidikan diberikan fleksibilitas untuk merancang kurikulum operasional mereka sendiri.
Tentunya kurikulum didasarkan pada visi, misi, serta kebutuhan belajar para peserta didik.
"Fleksibilitas Kurikulum Merdeka menuntut inisiatif, keaktifan, dan kepercayaan diri ibu dan bapak guru untuk merancang kurikulum operasional sendiri," tambahnya.
Alasan pindah kurikulum
Setelah melalui evaluasi, upgrade untuk gantikan kurikulum 2013 karena alasan pemangkasan materi.
Diyakini bahwa 2013 terlalu padat dengan materi sehingga jadi tidak berimbang.
Anindito tidak ingin guru terlalu banyak ceramah karena materi yang disampaikan padat.
Baca Juga: 5 Besar Kampus Terbaik di Singapura untuk Calon Mahasiswa Baru
Dengan Kurikulum Merdeka diharapkan siswa juga bisa lebih nyaman menjalani kegiatan belajar di sekolah.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR