CewekBanget.ID - Program reality show Squid Game: The Challenge yang terinspirasi dari drama Korea, mendapat kesan negatif dari pemainnya.
Para pemain yang jumlahnya ratusan itu merasa kondisi kesehatan mereka memburuk ketika syuting di tempat itu.
Salah satu peserta cewek bernama Dani Templet cerita pengalaman kurang menyenangkan selama syuting.
Pengalaman syuting Squid Game tidak nyaman
Melansir dari Insider, seorang peserta perempuan bernama Dani yang usianya 24 tahun ikut serta di game tersebut.
Game Lampu Merah Lampu Hijau dari seri Korea, Squid Game menjadi permainan yang harus dilakukan peserta termasuk Dani.
Namun dia enggak menyangka kalau pengalaman itu akan dirasakan cukup buruk baginya dan peserta lain.
"Sebagai fans dari seriesnya, aku tahu ini bakal penuh tangangan.
Aku juga telah menginginkan banyak pengalaman baru, sejalan dengan kesempatan untuk pergi jauh dan ketemu orang baru," ungkapnya yang awalnya bersemangat.
Syuting satu permainan selama tujuh jam
Hal yang tidak terbayangkan oleh Dani adalah dia harus syuting satu permainan selama lebih dari enam jam.
Baca Juga: Reality Show Squid Game: The Challenge Rilis Trailer Jelang Tayang
Seluruh peserta dikumlulkan di satu ruang dan mulai main Lampu Merah, Lampu Hijau.
Namun tanpa mereka ketahui, adegan yang syutingnya sangat lama serta mengruas tenaga itu hanha muncul 5 menit di show-nya.
"Pada potongan terakhir, mereka membuat seolah-olah kami menyelesaikan permainan dalam lima menit.
Kami berada di sana setidaknya selama enam hingga tujuh jam yang melelahkan," ungkpanya.
Dia melanjutkan, "saya ingat saya belum menyelesaikan syuting sampai jam 1 pagi keesokan harinya."
Kondisi saat syuting dirasa begitu dingin namun peserta tak bisa ke mana-mana dan standby dengan kostum mereka.
Makanan dna sanitasi mengecewakan
Ada asrama yang memang dipakai pserta untuk bersiap dan istriahat tidur, seperti di seri aslinya.
Namun Dani menyayangkan makanan yang mereja dapat, menurutnya itu selalu hambar dan tidak enak.
"Waktu makan adalah sebuah tantangan. Saya dibesarkan di Louisiana, tempat kami membubuhkan bumbu pada segala hal, dan salah satu makanan yang mereka berikan kepada kami benar-benar terasa seperti pasta dingin dengan saus tomat di atasnya," ungkapnya.
Dia juga membahas hanya ada 10 toilet untuk 200 peserta, itu mengecewakan dan membuat para peserta kesulitan.
Selain itu mereka tak bisa tahu pergantian waktu.
"Kami tidak memiliki akses ke jendela atau apa pun yang menunjukkan waktu.
Kami baru tahu bahwa ini adalah waktu tidur ketika kami diperingatkan bahwa mereka mematikan lampu," ujarnya.
Dari pengalaman peserta, mereka dibentuk seolah benar-benar ada di permainan mengerikan.
Kenyataannya banyak yang menyesal karena lingkungan syuting tidak nyaman, mereka mengajukan gugatan ke tim produksi dan Netflix.
Beberapa peserta mendapat masalah mesehatan serius seperti cedera, hipotermia hingga kerusakan saraf.
Walau diiming-iming hadiah, peserta tetap berhak mendapat fasilitas dan penanganan yang layak selama syuting.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR