CewekBanget.ID - Girls, kamu suka takut enggak sih untuk coba perawatan di klinik kecantikan?
Banyak anggapan soal kalau perawatan itu bisa menyebabkan kita jadi ketergantungan.
Salah satu perawatan yang ada di klinik yaitu prosedur laser wajah.
Melansir laman aladokter.com, laser wajah jadi metode perawatan kulit yang bisa bikin kulit jadi tampak lebih mulus dan bercahaya.
Di mana metode ini bisa memberikan hasil lebih cepat dibandingkan kalau kita menggunakan produk skincare aja, girls.
Sehingga banyak juga yang tertarik untuk mendapatkan perawatan laser wajah karena pengin hasil yang didapat bisa lebih cepat kita rasakan.
Namun di saat yang sama, ada kekhawatiran soal ketergantungan menggunakan laser wajah.
Kita takut sekali menggunakan laser wajah maka akan jadi ketergantungan hingga akhirnya harus dilakukan rutin seumur hidup.
Tapi apakah benar seperti itu?
Penggunaan laser wajah tiap orang itu berbeda
dr. Almond Wibowo, M.Biomed, AAM, dalam acara 'Lavieen Day: Celebration of The First Thulium Laser in Indonesia, di Privee Clinic, Jakarta, pada Minggu, (24/3/2024), mengungkapkan tiap orang bisa mendapatkan perawatan laser wajah dengan kuantitas yang berbeda.
Baca Juga: Rekomendasi Klinik Kecantikan Terbaik dan Terpercaya di Indonesia
"Kalau enggak terlalu dalam (bopeng di wajah) mungkin 2-3 kali (penggunaan laser) bisa selesai.
Tapi kan ada beberapa pasien yang kebanyakan para cowok nih, biasanya mukanya bergelombangnya udah lumayan banyak.
Nah itu bisa sampai 8 kali (perawatan laser wajah) lho," jelas dr. Almond.
Enggak ada kuantitas pasti yang paten untuk semua orang, girls kalau kita menggunakan perawatan laser wajah.
dr. Almond melanjutkan, "Jadi saya enggak akan pernah bisa bilang secara pasti pasiennya butuh berapa kali. Tergantung kondisi pasiennya aja."
Pahami bahwa perawatan laser wajah merupakan skin recovery
Lebih lanjut lagi, dr. Almond menjelaskan bahwa penggunaan laser pada wajah merupakan skin recovery.
Sehingga setelah wajah diberikan perawatan laser lalu membaik seperti semula.
Tapi akan ada masa di mana wajah mengalami penuaan juga.
Dan di sini lah moment di mana seseorang mungkin akan merasa dia membutuhkan untuk melakukan laser wajah kembali.
Baca Juga: Mengenal Coolsculpting yang Hilangkan Lemak di Tubuh Tanpa Operasi
"(Laser wajah) ini adalah skin recovery atau kita hanya mengembalikan kulit ke kondisi normalnya.
Jadi kalau udah enggak laser apakah jadi balik lagi scar-nya bolong lagi, itu enggak akan! Jadi bukan berarti ini treatment yang cuman bertahan sementara, enggak.
Tapi yang harus diingat adalah contoh, kita sudah melaser maka kita kencengin kulit lehernya. Seiring usia, nanti kan leher akan kendor lagi, nah itu yang nanti orang akan butuh pengulangan lagi," jelas dr. Almond.
Apakah menggunakan laser wajah itu sakit?
dr. Almond menjelaskan untuk melakukan laser wajah sebenarnya ada dua hal yang bisa dilakukan.
Pertama adalah menggunakan obat anastesia lokal untuk menahan rasa sakit ketika dilaser.
Tapi perlu diingat kalau hasil penetrasi laser ke dalam kulit akan jauh lebih dalam jika tanpa dioleskan krim penahan sakit di wajah.
dr. Almond mengatakan, "Krim penahan rasa sakit itu ada base oil-nya, nah saat kita bersihin (wajahnya), biasanya akan tersisa minyak di kulit dan itu yang akan sedikit menyerap lasernya.
Jadi penetrasi atau masuknya laser ke dalam kulit tidak akan sedalam kalau kita tanpa krim penahan sakit."
Maka dari itu Lavieen Thulium Fractional Laser, produk unggulan Wontech, yang kini hadir di Privee Clinic ini jadi produk best seller di kelasnya.
Melalui siaran press release, klaimnya adalah laser ini solusi mencerahkan kulit, bantu perbaiki tekstur kulit, minim downtime, dan minim rasa sakit.
Dengan penanganan yang sesuai prosedur, kulit yang lebih sehat dan cerah bisa terlihat 3-7 hari setelah perawatan.
Baca Juga: Risiko dan Efek Operasi Plastik yang Wajib Diketahui Serta Dipahami
(*)
Paduan Gaya Modern Neo Classic ala Nicholas Saputra di UNIQLO Spring/Summer 2025
Source | : | aladokter.com,Press Release |
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR