Dia menambahkan, “aku merasa genre horor masih merajai bioskop. Enggak apa-apa, itu dekat dengan budaya dan disukai pasar,” tutur Prilly.
Prilly malah merasa bagga kalau film-film horor berkembang dan syukur-syukur bisa bersaing di kancah internasional.
“Enggak apa-apa horor terus diproduksi, makin banyak horor yang harus ke internasional dan bangga juga,” ungkapnya.
Aktris 27 tahun itu mencontohkan film horor Korea yang sedang populer di Indonesia yaitu "Exhuma."
“Misal Exhuma, penontonnya banyak sampai jutaan.
Semoga juga tayang di negara lain dan banyak."
Kontroversi horor dengan tema religi
Belakangan film horor yang rilis di Indonesia menyinggung tema religi.
Misalnya film dengan kearifan agama Islam dan jadi kontroversi.
Sebagain netizen menyebut film dengan tema seperti itu bikin orang-orang jadi takut dan ragu untuk beribadah, sehingga malah melemahkan iman.
Ditanya tanggapan soal fenomena ini, Prilly mencoba netral karena dia juga belum nonton filmnya.
Baca Juga: Liburan ke Scotlandia Bikin Prilly Latuconsina Mengucap Rasa Syukur
"Saya nggak punya kapasitas berkomentar gitu karena saya nggak ngerti prosesnya.
Saya juga belum nonton filmnya, saya juga nggak ngerti itu masalahnya di mana," jawab Prilly.
"Cuma setahu saya setiap produser punya kebebasan untuk membuat cerita horor dan itu kan juga mungkin fiktif enggak terjadi di dunia nyata.
Ya semua orang punya kebebasan untuk berkreasi aja," tambahnya dari sudut pandang orang di belakang layar.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR