CewekBanget.ID - Girls, kita penting lho untuk bisa paham kesehatan reproduksi kita sendiri.
Melansir laman daldukkbpppa.bulelengkab.go.id, kesehatan reproduksi perempuan merupakan suatu keadaan sehat perempuan secara fisik, mental, dan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi.
Jadi bukan hanya soal kondisi yang bebas dari penyakit reproduksi atau kecacatan aja yaa, girls.
Hal ini juga disampaikan oleh dr. Liva Wijaya, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Mitra Keluarga Kemayoran, saat menjadi narasumber di acara Peluncuran PLans, Asisten Digital untuk Kesehatan Reproduksi Perempuan Indonesia yang dilaksanakan di Active Barn Studio, Colony 6 Kemang, Jakarta Selatan, pada Minggu, (21/4/2024).
dr. Liva menjelaskan, "Kesehatan reproduksi itu sebenarnya sejahtera secara fisik, mental, dan siap mengenai enggak hanya organ reproduksi saja tapi perempuan juga kalau bisa sejahtera mengetahui soal proses reproduksi itu sendiri."
Lebih lanjut lagi, dr. Liva juga bilang biasanya orang-orang tahunya soal kesehatan reproduksi itu mengenai sakit dan enggak sakit aja.
Padahal sebenarnya selain itu ada juga pemahaman soal hal lain namun berkaitan.
Misalnya, kesehatan mental kita bisa juga lho memengaruhi kesehatan psikis kita yang bisa berujung juga dengan tingkat produktivitas kita.
Jadi bukan hanya, 'Yang penting mensnya teratur aja' melainkan satu kesatuan yang bisa memengaruhi kesehatan reproduksi kita yaa, girls.
Untuk itu penting banget makanya bagi seorang permepuan untuk bisa memahami kesehatan reproduksinya sendiri.
Karena kasus atau apa yang dialami oleh satu perempuan dengan perempuan lain bisa berbeda lho.
Baca Juga: 4 Aplikasi Pelacak Siklus Menstruasi untuk Tahu Kesehatan Reproduksi
Pada kesempatan yang sama, dr. Liva mengungkapkan beberapa alasan kenapa perempuan harus paham kesehatan reproduksi sendiri.
1. Perempuan kalau mau dilihat maju dari dirinya sendiri
'Maju' dalam artian kita sejahtera akan diri kita sendiri, girls.
Sehingga kalau kita mau jadi perempuan yang 'maju' maka diri kita sendiri memang harus sejahtera.
Salah satu yang bikin diri kita sejahtera adalah bisa sadar akan kondisi kesehatan reproduksi kita.
2. Perempuan punya banyak 'fungsi'
dr. Liva mengatakan perempuan selain berfungsi untuk kehidupan pribadinya, tapi juga sebagai tiang dalam rumah tangga.
Peran perempuan sangat dibutuhkan dalam sebuah keluarga, girls.
"Bukan maksudnya mengesampingkan peran laki-laki ya, tapi hamil, menyusui, hingga ngurusin anak dan membesarkan anak.
Gimana perempuan mau ngurusin keluarga kalau dia enggak bisa ngurusin dirinya sendiri?" ucap dr. Liva.
3. Perempuan paham kesehatan reproduksi bahkan sejak remaja
Baca Juga: 5 Penyebab Nyeri Punggung pada Cewek. Berhubungan dengan Reproduksi?
"Sebenarnya kesehatan reproduksi itu mencakup banyak hal.
Ada kesehatan ibu dan anak, KB, remaja, terus kemudian lansia, bahkan penanggulangan dari HIV dan kekerasan dalam rumah tangga termasuk dalam kesehatan reproduksi," jelas dr. Liva.
Jadi memang ini pemahaman yang berjenjang, contohnya setelah menstruasi remaja harus belajar kesehatan reproduksi.
Meskipun levelnya basic dan dasar yang bisa diberikan oleh orang tua dan sekolah.
Lalu bertambahnya usia maka harus bisa lebih paham lebih jauh lagi soal kesehatan reproduksinya.
Ini juga yang bikin hadirnya aplikasi PLans, sebagai digital asisten untuk kesehatan reproduksi perempuan Indonesia, menjadi berita baik buat kita para perempuan nih.
Melalui aplikasi ini, ada banyak banget fitur yang bisa bantu kita memantau dan memahami kesehatan reproduksi kita sendiri.
Mulai dari bisa memantau siklus menstruasi, memprediksi masa subur, merencanakan kehamilan, hingga mengakses layana kesehatan reproduksi secara lengkap.
Kita juga bahkan bisa mendapatkan rekomendasi dokter yang sesuai dengan masalah kesehatan reproduksi yang lagi kita alami lewat aplikasi ini, lho.
Yuk boleh langsung dicoba aplikasi PLans yang sudah bisa kita unduh di Playstore yaa, girls.
Baca Juga: 4 Efek Samping Makan Pepaya Terlalu Banyak. Gangguan Reproduksi?
(*)
Source | : | daldukkbpppa.bulelengkab.go.id |
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR