Girls, belum lama ini kita mungkin dapat kiriman broadcast messaging atau melihat media sosial tentang kabar seorang wanita bernama Wayan Mirna Salimin yang meninggal dunia usai menyeruput es kopi Vietnam di Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2015).
Penyidik Polda Metro Jaya menyampaikan perkembangan terbaru tentang dugaan Mirna, 27, meninggal dunia akibat zat korosif yang menyebabkan kerusakan pada lambung. Dugaan kerusakan lambung Mirna akibat zat korosif jenis sianida berdasarkan ciri reaksi korban seperti kejang, mulut mengeluarkan buih. Berkut 3 fakta sianida, racun yang diduga menewaskan Mirna setelah menyeruput es kopi.
Baca juga: Kronologi Seorang Wanita Yang Meninggal Usai Menyeruput Es Kopi di Mal
Kopi enggak mengandung sianida
Girls, sejak pemberitaan tersebut, enggak sedikit orang yang jadi waswas meminum kopi. Tapi, seiring perkembangan kasus dengan ditemukannya sianida, kita bisa mengetahui lebih lanjut kalau kopi enggak mengandung sianida. Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Dr. Hardinsyah mengatakan bahwa kopi enggak mengandung zat jenis sianida. Hal yang sama juga disampaikan Spesialis Jantung RS Bunda, Dr. Dicky Armein Hanafy. "Pada umumnya kopi enggak mengandung sianida," ujar dia.
Kopi enggak berbahaya
Menurut Hardinsyah, kopi bukan sumber zat gizi, tapi enggak mungkin membahayakan. "Kopi lebih banyak kafein dan zat anti oksigen, B1, mineral. Tapi karena diminumnya sedikit, orang ngopi bukan mengharapkan itu, tetapi hanya untuk stimulan agar enggak ngantuk atau menjaga stamina," kata dia, saat dihubungi Antara News via telpon, Minggu (11/1/2016).
Baca juga: 3 Bahaya Makan dan Minum Sambil Berdiri
1. Sianida biasa ditemukan pada singkong beracun
Hardinsyah mengungkapkan bahwa zat jenis sianida biasanya ditemukan pada singkong yang beracun. Sementara singkong merupakan salah satu bahan untuk membuat creamer yang biasa ditambahkan saat menikmati kopi.
2. Sianida racun paling mematikan
"Sianida merupakan racun paling mematikan yang merusak sistem saraf sentral dan sistem saraf otot," ucap Dicky. Menurut dia, sianida menyerang semua jaringan sehingga enggak terjadi pertukaran oksigen atau disebut mengalami hipoksia yakni kekurangan oksigen dalam jaringan.
3. Yang terjadi ketika sianida masuk dalam tubuh
"Sehingga kalau memang sianida masuk ke dalam tubuh menyebabkan koma, kejang-kejang dan gagal jantung. Namun, tergantung dosisnya, kalau ringan mungkin hanya sesak napas, sakit kepala, mual," kata Dicky.
Baca juga: 6 Hal Tentang Apa Itu Chiropractic Yang Perlu Kita Tahu
(sumber: megapolitan.kompas.com, foto: buzzfeed.com)
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR