Girls, pernah memperhatikan gimana ekspresi orang-orang zaman dahulu tepatnya zaman kerajaan ketika difoto? Mereka enggak pernah tersenyum. Saking datar ekspresi mereka, enggak sedikit dari kita yang merasa takut melihat foto-foto itu. Sebenarnya, kenapa orang zaman dulu enggak tersenyum saat dipotret? Ini alasannya.
Baca juga: Foto Selfie Sudah Ada Sejak Tahun 1907?
Aturan kecantikan
Pada era Victoria yaitu tahun 1837 hingga 1901, aturan etiket dan kecantikan berbeda dengan hari ini. Pada masa itu, mulut mungil yang terkatup rapat adalah hal yang dianggap pantas. Senyuman hanya ditemui pada anak-anak, orang miskin yang enggak berpendidikan, dan para pemabuk.
(foto: victorian-era.org)
Efek kamera kuno
Hilangnya senyum dari muka orang zaman dahulu juga diakibatkan oleh efek lamanya waktu yang diperlukan oleh kamera kuno untuk menangkap imaji.Pada 1837, Louis Jacques Mande Daguerre yang berkebangsaan Prancis menemukan teknik fotografi yang ia namakan Daguerreotype.
Dua tahun kemudian, ia memperkenalkan format fotografi baru, yang memungkinkan pengambilan gambar berlangsung sekitar 60 hingga 90 detik. Tetap saja melelahkan untuk menahan pose tawa selama itu.
Karena biaya mahal yang harus dikeluarkan, bisa jadi orang hanya berkesempatan untuk berfoto sekali seumur hidup, pada acara besar bersama keluarga. Pemotetran dilakukan di dalam studio, mengeliminasi kemungkinan difotonya orang-orang tak berpunya. Namun pada 1843, industri potret daguerreotype telah berevolusi dengan cepat. Walau masih mahal, orang mengantre untuk menjadi abadi dalam foto potret.
(foto: victorianchildren.org)
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR