Pada 30 Juni mendatang, jam-jam komputer di seluruh dunia secara bersamaan akan "menambah waktu" sebanyak 1 detik pada saat pukul 23:59:59 UTC.
Peristiwa yang dibuat secara sengaja ini dikenal dengan sebutan detik kabisat (leap second) dan dimaksudkan untuk menghilangkan selisih antara standar waktu internasional (UTC) dengan waktu rotasi bumi yang sebenarnya 1 hari enggak berlalu tepat 24 jam.
Detik kabisat ini dikhawatirkan bakal membuat kacau internet pada saat ditambahkan nanti. Bagaimana bisa menimbulkan kekacauan internet?
Baca penjelasan detik kabisat lebih lanjut di sini: 6 Hal Wajib Tahu Soal Tanggal 30 Juni 2015 Yang Bakal Lebih Lama dari 24 Jam
Pertama: Sistem komputer
Pertama, seperti dirangkum Kompas Tekno dari The Next Web, Minggu (28/6/2015), jaringan internet pada dasarnya mengandalkan satuan waktu yang tepat dan seragam agar jutaan komputer yang tergabung di dalamnya dapat saling berkomunikasi dengan baik.
Update soal waktu disalurkan melalui Network Time Protocol (NTP). Di sinilah letak masalahnya, karena tak semua sistem komputer memiliki interpretasi yang sama soal cara penambahan detik kabisat.
Detik kabisat akan ditambahkan di saat-saat terakhir menjelang pergantian hari, pada 30 Juni pukul 23:59:59 waktu UTC (untuk di Indonesia, tanggal 1 Juli 2015, pukul 06:59:59 WIB). Ilustrasi penambahannya kurang lebih seperti di bawah.
1. 2015-06-30 23:59:57
2. 2015-06-30 23:59:58
3. 2015-06-30 23:59:59
4. 2015-06-30 23:59:60 <- detik kabisat
5. 2015-07-01 00:00:00
Jam seharusnya berjalan dari langkah ke-3 langsung menuju langkah ke-5. Detik kabisat disisipkan di antara keduanya. Inilah yang berpotensi menumbulkan masalah karena sistem komputer memiliki interpretasi berbeda-beda terhadap penambahan detik kabisat.
Baca lebih jelas: Dampak Bertambahnya Satu Detik di Bumi 30 Juni Mendatang Terhadap Komputer
Kedua: Ketidakseragaman menimbulkan error
Sebagian sistem komputer ada yang menambah detik kabisat sebagai detik ke-60 (misalnya, bukan 00:00:00, tapi 23:59:60), lainnya menghitung detik ke-59 sebanyak dua kali. Ada juga yang melewatinya begitu saja.
Beberapa sistem dan software, misalnya Linux dan MySQL, memiliki bug yang menyebabkannya error ketika mendeteksi adanya ketidakseragaman waktu antar sistem.
Misalnya, ketika detik kabisat terjadi, kita ingin membuka Instagram, tapi sistem komputer kita punya interpretasi yang beda soal waktu dengan sistem yang ada di Instagram. Bisa jadi, saat penambahan satu detik tersebut, kita jadi enggak bisa mengakses situs tersebut.
Pernah terjadi sebelumnya
Detik kabisat tahun ini dikhawatirkan bisa menyebabkan beberapa kekacauan, seperti yang dilaporkan terjadi kali terakhir detik kabisat ditambahkan sebelumnya, pada 2012 lalu. Ketika itu, sejumlah layanan online seperti Reddit, LinkedIn, dan Instagram tumbang, sementara sistem maskapai Qantas mengalami crash sehingga registrasi para penumpang terpaksa dilakukan secara manual.
Lebih siap
Tapi jangan khawatir, menjelang penambahan detik kabisat tahun ini, para pelaku TI sudah melakukan persiapan yang lebih matang untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama.
Google, misalnya, mengantisipasi detik kabisat dengan cara "mencicil", yakni menambahkan sepersekian detik ke hitungan waktu sistem secara bertahap sebelumnya. Saat detik kabisat perlu ditambahkan, pencicilan itu pun genap menjadi 1 detik sehingga jam sistem tak perlu diubah tiba-tiba.
Hanya saja, kemungkinan timbulnya error tetap ada. Apabila ada layanan favorit yang tidak bisa diakses pada tanggal 1 Juli, tepat pukul 07.00 WIB nanti, mungkin biang keroknya adalah si detik kabisat.
Baca juga: Manusia Bukan Datang dari Bumi?
(kompas.com, foto: cbc.ca)
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR