Nama Retno Listyarti, Kepala SMA Negeri 3 Jakarta Selatan, tiba-tiba ramai diomongin orang. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan Dinas Pendidikan DKI untuk memberikan sanksi kepada Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Retno Listyarti. Retno diketahui keluyuran saat SMAN 3 menggelar ujian nasional (UN), Selasa (14/4/2015) lalu. Ini dia 5 fakta soal kasus yang melibatkan Retno Listiyarti dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
(Baca juga: Kumpulan Meme Lucu Tentang Ujian Nasional)
Demi sesi wawancara
Selasa (14/4/2015) lalu, Retno justru menyambangi SMAN 2, Olimo, Jakarta Barat, yang sedang ditinjau oleh Presiden Joko Widodo, Basuki, dan Mendikbud Anies Baswedan. Menurut Basuki, perilaku Retno yang memilih untuk melakukan sesi wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta dibanding mengawasi anak muridnya UN adalah kesalahan besar.
"Biar Dinas yang putuskan, tetapi pasti dia akan kami kasih sanksi. Pertama, dia enggak pakai seragam, dan kedua, dia juga masih pegang organisasi. Ingat, Anda ini kepala sekolah lho, bukan cuma guru," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (17/4/2015).
(Baca juga: Siswi Kerjakan Ujian Nasional Sambil Gendong Bayi)
Wawancara soal kebocoran UN
Retno mengaku siap diberi sanksi jika salah. Namun, ia tidak merasa melakukan kesalahan karena diwawancarai sebuah stasiun televisi.
"Selain kepala sekolah, saya juga petinggi organisasi guru. Saya diwawancarai tentang kebocoran soal UN (ujian nasional). Itu peran saya sebagai petinggi organisasi guru," ujar Retno kepada Kompas.com, Selasa (14/4/2015).
(Baca juga: Soal Ujian Nasional Pelajaran-Pelajaran IPA Bocor di Internet)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSGI
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR