Menurut sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Personality and Psychology Bulletin , jawabannya terletak pada hormon neurologis yang terkait dengan agresi dan empati. Para peneliti dari University of Buffalo meminta peserta penelitian untuk menggambarkan saat seseorang yang dekat dengan mereka diancam, lalu bagaimana mereka bereaksi.
Para peneliti menemukan fakta, seseorang akan berperilaku lebih agresif ketika jatuh cinta. Ada hormon yang akan mengubah diri kita jadi lebih hangat, memiliki rasa empati, dan penuh kasih, yang masuk ke dalam otak dan membentuk agresi pelindung. Hormon inilah yang menyiapkan kita buat mempertahankan pasangan terhadap penyerang, peristiwa stres, dan bahkan kesedihan.
(Baca juga: Kenapa Jatuh Cinta Bikin Kita Susah Tidur?)
(intan/tabloidnova.com, foto: tumblr.com, rebloggy.com)
Pertama di Indonesia, Wardah Hadirkan Skincare dengan Retinol Microcapsule dan Ceramide Actosome
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR