Banyak cewek percaya, bahwa dalam hidupnya, ia akan bertemu dengan seorang yang sempurna. Soulmate yang akan menjadi pasangan hidupnya. Sebelum mati-matian mencari soulmate, simak 5 anggapan yang salah soal soulmate.
(Baca juga: 5 Anggapan Yang Salah Soal Soulmate Bagian 1)
Soulmate itu, our last love?
Tak selamanya yang kita anggap soulmate, berakhir menjadi pasangan hidup. Kita bisa saja merasa menemukan kecocokan pada diri seseorang, namun nyatanya kehadirannya dalam hidup hanya sebatas sahabat atau teman baik.
Setiap soulmate yang ada dalam hidup kita, memiliki porsi masing-masing. Ada yang memang diciptakan untuk menjadi soulmate sepanjang hidup kita, ada pula sosok soulmate yang mendewasakan diri kita dalam episode hidup tertentu saja. Jika hubungan kita dengan kekasih belahan jiwa memang sudah berakhir, percayalah bahwa kita akan menemukan soulmate lagi di waktu lain.
(Baca juga: 5 Pasangan Selebriti yang Pernah Pacaran dan Jadi Sahabat)
Soulmate itu, love the same things?
Konsep bahwa soulmate harus sepikiran dan memiliki kesukaan dalam hal yang sama, sudah kuno! Dalam sebuah hubungan, ada kalanya kita memiliki persamaan dengan si dia dan ada kalanya pula, kita memiliki ciri khas individualitas yang mungkin bertolak belakang dengannya.
Being one artinya, kita saling melengkapi satu sama lain, bukan memiliki kesamaan layaknya manusia yang dikloning. Hargai perbedaan sebagai jalan untuk mengeksplor hal baru, menemukan hobi baru,, bahkan menciptakan ide-ide baru. Perluas jaringan hidup kita dengan perbedaan tersebut.
(Baca juga: Pasangan Pemain Film dengan Chemistry Sempurna)
(rosa/turi/chicmagz.com, foto: cory-monteith-graphics.tumblr.com, fanpop.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR