Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) mencatat pada bulan Juni 2015, jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia sebanyak 16.621.918 jenis, sedangkan jumlah transaksi yang dilakukan adalah 132.652.766 dengan nilai transaksi sebesar Rp133.475.758. Jumlah ini akan terus bertambah dalam bulan-bulan berikutnya seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengajukan aplikasi pembuatan kartu kredit. Apalagi persyaratan untuk mendapatkan kartu kredit enggak serumit dulu di mana hanya orang-orang tertentu yang memenuhi persyaratan yang bisa apply kartu kredit.
Memang, tentu saja ada persyaratan tambahan yang harus dipenuhi oleh golongan yang enggak memiliki penghasilan tetap untuk memiliki kartu kredit, termasuk mahasiswa. Mengapa? Karena golongan ini tentu dianggap kurang potensial karena enggak memiliki pemasukan tetap setiap bulan dan kemungkinan pemakaian untuk bertransaksi menggunakan kartu kredit tentu saja sangat kecil. Padahal, di era kemajuan teknologi ini, banyak mahasiswa yang memiliki pekerjaan sampingan yang memberikan penghasilan bagi mereka meskipun enggak rutin. Lalu, gimana cara mahasiswa yang ingin memiliki kartu kredit tapi terkendala masalah kepemilikan slip gaji dan penghasilan tetap? Girls, sebenarnya ada 5 cara membuat kartu kredit buat kita yang masih mahasiswa!
Baca juga: 10 Item Fashion Yang Wajib Dimiliki Mahasiswa Buat ke Kampus
Membuat kartu tambahan
Ini merupakan cara termudah untuk memiliki kartu kredit bagi mahasiswa. Biasanya setiap pemegang kartu kredit utama selalu memiliki fasilitas buat mendapatkan kartu tambahan atau suplemen, dan mahasiswa bisa memiliki kartu kredit dari fasilitas ini dari anggota keluarga terutama orang tua atau kakak yang telah memiliki kartu kredit sebelumnya. Biasanya untuk fasilitas yang didapat kartu kredit tambahan atau suplemen ini akan sama dengan pemegang utama kartu kredit.
Ajukan aplikasi kartu kredit di gerai atau mall pada event tertentu
Biasanya pihak penerbit kartu kredit mengadakan pameran atau event tertentu. Mereka kerap menyediakan stand untuk memudahkan pengunjung mengajukan aplikasi pembuatan kartu kredit. Persyaratan umumnya enggak ribet, hanya fotokopi KTP dan mengisi formulir yang telah disediakan. Untuk memudahkan, pilihlah bank yang sama dengan bank tempat kita membuka rekening, karena dengan mudah pihak bank akan melihat cash flow pada tabungan Anda, dan jika kondisi cash flow tabungan meyakinkan maka dengan mudah pihak bank akan menyetujui aplikasi kartu kredit kita.
Manfaatkan sales kartu kredit
Umumnya di pusat-pusat perbelanjaan atau tempat strategis yang banyak pengunjung, pihak bank atau penerbit kartu kredit selalu menempatkan sales untuk menawarkan produk kartu kredit. Biasanya para sales ini ditargetkan untuk mendapatkan konsumen dalam jumlah tertentu. Nah, bagi mahasiswa yang ingin memiliki kartu kredit bisa memanfaatkan momen ini untuk mengajukan kartu kredit karena pengajuan melalui sales ada kemungkinan lebih cepat prosesnya. Tapi, kita tetap harus cermat mengisi formulir yang telah disediakan dan agar lebih meyakinkan kita bisa melengkapi informasi tambahan pekerjaan dan penghasilan orangtua.
(foto: rmlgifs.tumblr.com)
Menggunakan sistem jaminan
Mungkin kita pernah mendengar di kalangan mahasiswa dan golongan lain yang enggak punya penghasilan tetap untuk memiliki kartu kredit dengan persyaratan utama memiliki sejumlah uang untuk dijadikan jaminan dalam jangka waktu tertentu. Dengan sistem ini, saldo rekening dengan jumlah tertentu, biasanya 120% dari limit kartu kredit akan mengendap atau dikunci oleh pihak bank, dan setelah transaksi lancar selama beberapa waktu, uang jaminan akan dilepas. Jika batas minimum yang diinginkan adalah Rp3.000.000, maka bank akan mengunci saldo rekening Anda sebesar Rp3.600.000 dari total jumlah rekening yang kita miliki. Berminat? Siapkan saldo dengan jumlah uang tersebut agar aplikasi pengajuan kartu kredit berjalan lancar.
Menggunakan referensi dari pemilik kartu kredit
Ada beberapa penerbit kartu kredit yang melakukan promosi Member Get Member (MGM) pada nasabahnya. KIta bisa mencari tahu apakah ada keluarga yang bisa mereferensikan kita untuk memiliki kartu kredit pada penerbit yang sama. Tapi yang perlu diingat tetap saja pihak bank akan melacak rekam jejak keuangan kita sebelum menyetujui aplikasi tersebut, namun setidaknya langkah awal untuk kemungkinan memiliki kartu kredit sudah terlewati. Jika transaksi yang mereferensikan kita dan rekam jejak keuangan kita sendiri baik maka peluang untuk memiliki kartu kredit akan lebih besar, girls!
Ingat, gunakan kartu kredit secara positif!
Meskipun saat ini kita berstatus mahasiswa, namun jangan berkecil hati karena ada banyak cara untuk membuat kartu kredit idaman untuk mempermudah transaksi keuangan terutama bagi mahasiswa yang memiliki pekerjaan sampingan Internet marketing. Namun pastikan kita memanfaatkan kartu kredit beserta fasilitas yang ditawarkan untuk kegiatan positif yang menunjang pendidikan, bukan untuk bersenang-senang seperti makan-makan dan belanja. Jangan pernah terpikir untuk menunda bahkan enggak membayar tagihan, karena hal ini akan membawa masalah besar di kemudian hari.
(foto: hitthefloor.com)
Baca juga: 9 Tips Menghemat Uang Tapi Tetap Gaul!
(foto: huffingtonpost.com)
Penulis | : | Natasha Erika |
Editor | : | Natasha Erika |
KOMENTAR