"Gimana sih, katanya apa aja! Yang bener, dong," gerutu Vino kesal. April tertawa, "Ha-ha bercanda doang. Air putih deh, yang dingin ya." Vino lalu melesat ke dapur mengambil sebotol air putih dingin. Tak lama kemudian ia sudah kembali ke ruang tengah.
Vino menyalakan laptopnya, hendak membuka folder berisi file film The Perks of Being A Wallflower. "Gue berani taruhan lo pasti udah nonton filmnya."
"Lo juga pasti udah, kan?" April membalas. Ketika layar monitor sudah menyala, tampak foto Hermione Granger. "Lo kok bisa segitu terobsesinya, sih, sama Emma Watson? Emang sih cantik, tapi seleb cewek lain masih banyak, lho, yang lebih cantik dan seksi."
"Mau gue jawab jujur atau bohong?" Vino menawar seolah sedang terjadi transaksi kebenaran. April mengernyit, "Ya jujur, dong!"
"Apa, ya? Gue sendiri juga bingung." Mendengar itu April mendesah. Gimana sih nih anak. Vino mengubah posisi duduknya, lebih serong ke April. "Gue tuh suka dia karena dia cantik, pinter, berbakat. Down to earth lagi. Punya rasa keingintahuan yang tinggi. Pokoknya semuanya deh!" Ia mengambil jeda, kemudian berkata lirih. "Ya...kayak lo."
"Apa? Apa tadi yang terakhir? Gue enggak denger. Ulangi lagi?" April memasang muka sok tulinya.
"Ogah ah! Makanya kalo diajak ngomong, pasang tuh kuping!" Vino beralih lagi jadi nyebelin. "Eh, lo sendiri kenapa bisa suka sama si...Logan Lerman? Padahal masih cakepan gue."
"Iiuuhh kepedean banget lo! Dia itu tipe-tipe cowok idaman gue! Segala yang ada di diri dia itu perfect! Jauh lah sama lo!" Ocehan April cukup membahana di ruang tengah yang hening itu.
"Emang lo nggak ada niat buat nyari cowok yang sama sekali enggak ada kemiripan sama Logan Lerman?" tanya Vino tiba-tiba. Pertanyaannya lebih seperti mengajukan diri. April jadi kikuk, bingung menjawabnya. Bilang enggak tapi mustahil, iya juga mustahil.
"Emm...mungkin iya mungkin enggak."
"Mungkin?!" Vino tampak bersemangat. April makin tak nyaman. "Gue jadi pengin pipis, toilet mana sih, Vin?" Dagu Vino menunjuk ke arah belakang, "Tuh, di sana." April cepat-cepat beranjak pergi. Sebenarnya dia tidak kebelet, tapi dia ingin memperbaiki penampilan. Entah kenapa dan untuk apa.
Sambil mencari-cari toilet, April menelusuri rumah Vino yang terbilang rumah gedongan. Tapi biasalah, yang diincar pasti adalah kamar si tuan rumah alias kamar Vino. Baru beberapa langkah, sudah ketemu juga. Bisa dilihat jelas dari pintunya ada foto Emma Watson plus tulisan 'Vino's Room, Knock on!'. Pintunya terbuka sedikit, langsung ngeluyur masuk saja si April.
Kalau diperhatikan, tidak terlalu banyak poster Emma Watson yang terpampang. Hanya ada tiga. Salah duanya dalam wujud Hermione. Mumpung ada cermin di dekat meja belajar, April langsung mematut diri untuk 'berbenah'. Namun kemudian perhatiannya teralihkan oleh satu buku berwarna biru tua. Tidak seperti buku catatan, buku harian...mungkin jurnal. Ya, itu jurnal milik Vino. Jurnal yang hampir seluruh halamannya terisi oleh potret Emma Watson.
"Dasar...obsessed. Ups!" April mengunci mulutnya. Merasa kalau kalimat itu sebenarnya juga berarti untuk dirinya. Halaman demi halaman ia buka, isinya yah...itu-itu saja. April meloncat ke halaman yang ditandai dengan pita warna merah. Ia tersentak, terperanjat, terkejut sekejut-kejutnya. Mungkin kalau ini sinetron, wajahnya akan di-zoom in kemudian baru isi halamannya. Fotonya! Ia seperti bercermin. Ya, itu foto dirinya mengenakan kebaya saat acara hari Kartini beberapa bulan lalu. Pelan ia melirik ke tulisan kecil di bawahnya "My 'Now Emma Watson'"
Drrttt... Drrrtt... Hape April bergetar. Ada sms dari Karin.
Apriiil, sahabat aku yg cantik. Sori ya aku tadi bohong. Sebenernya aku ga nonton softball, tapi lagi nonton nih sama Tio xD Oh ya, ini juga atas permintaan Vino. Dia bilang dia suka sama kamu! Mungkin abis ini kamu mau ditembak? Haha, dia sebenernya baik lho! Eh jangan sering2 jutekin dia ya!
Saraf otonom April memerintah otot wajahnya untuk menarik simpul senyum. Ia berkicau dalam hatinya. Vino mungkin enggak punya tampang yang sebelas dua belas sama Logan Lerman. Tapi kalau dilihat lagi, dia oke, kok. Let's meet my now Logan Lerman!
(Oleh: Lisa Angelia, foto: tumblr.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR