Ini tentang cowok yang tinggal di sebelah rumahku. Cowok yang menyebabkan semua kegilaan yang terjadi di separuh umurku (dia pindah ke sebelah rumahku ketika aku berumur 9 tahun). Ia cowok yang penuh dengan keanehan. Tak terbayangkan bagaimana aku bisa menghabisi hari-hariku bersama cowok itu sampai saat ini. Hari-hari yang penuh dengan untaian kata benci dan sumpah serapah.
And the story begins.
Semua orang punya hal-hal yang mereka sukai juga yang mereka benci. Layaknya aku yang membenci awan panas di siang hari apalagi ketika musim gugur. Tentu saja. Kau juga akan merasakan hal yang sama denganku ketika kau harus membawa banyak tumpukan kertas berisikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru ke ruangannya, padahal demi menuju tempat itu kau harus melewati lapangan kampus yang luas, koridor kakak kelas yang kotor (banyak sampah tergeletak mengenaskan di sana). Oh, abaikan ceritaku yang satu ini.
Kembali pada tujuan awal.
Meskipun aku masuk kedalam kategori perempuan yang tidak menyukai sebuah permusuhan, tetap saja aku punya seseorang yang kubenci (hey, aku juga manusia dan berhak membenci seseorang). Lay, cowok berlesung pipi satu itu bisa tertera dalam list yang tercantum di belakang pintu kamarku. List yang berisikan hal-hal yang paling ku benci.
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR