"Lollipop jeruk."
Aku terbelalak mendengar jawaban Kak Reza.
"Aku tak begitu suka rasa jeruk yang kecut, tapi lollipop itu berbeda. Mungkin aku sempat jatuh hati pada orang yang memberiku lollipop itu."
Aku tertawa kecil. "Kak Reza, kan, ada pacar saat itu. Aku pernah lihat kak Reza manggil cewek di kantin dengan 'honey'."
"Honey?" Kak Reza tampak sedikit bingung. Dua detik kemudian dia tersenyum seperti teringat sesuatu. "Ah. Maksudmu Hani? H.A.N.I? Dia teman kelasku, bukan pacar."
Aku tertegun. Aku butuh waktu untuk mencerna ini satu per satu.
"Ayo! Kita harus segera membereskan ini. Kau tidak mau bermalam di sini, kan?" goda kak Reza.
"Kak Reza..."
"Iya Nis, kenapa?" ucapnya masih sibuk membereskan buku.
Gee, dia tahu namaku? "Nisa?"
"Kau dipanggil Abby kan? Namamu Nisa, kan?" Dia berhenti sejenak lalu berkata, "Aku juga tahu kau suka lollipop jeruk."
Aku terdiam beberapa saat. "Mau coba lollipop strawberry?" senyumku.
(oleh: hilmah anisah, foto: imgfave.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR