Sudah baca buku kelima Raditya Dika yang berjudul Marmut Merah Jambu, girls? Sekarang, kita bisa mengikuti kisah Dika dalam film berjudul sama. Film yang diproduksi oleh Starvision ini enggak hanya bercerita tentang kehidupan Dika di masa sekarang, tapi juga cerita masa SMA Dika.
Film dibuka oleh kedatangan Dika (Raditya Dika) ke rumah mantan gebetannya semasa SMA, Ina Mangunkusumo (Anjani Dina), yang akan menikah besoknya. Dika membawa seribu burung bangau kertas. Tapi, kedatangannya disalahartikan oleh ayah Ina. Dika pun menjelaskan maksud kedatangannya, beserta arti burung bangau kertas tersebut, dan kejadian yang dialaminya semasa SMA.
Mencoba Menjadi Populer
Menjadi populer di sekolah sering menjadi keinginan kita sebagai murid. Itu juga yang dialami oleh Dika dan sahabatnya, Bertus (Julian Liberty). Mereka sering banget ditolak cewek sampai akhirnya memutuskan kalau mereka harus terkenal agar bisa dilirik cewek-cewek satu sekolahan. Akhirnya, mereka membuat kelompok baru, kelompok detektif, bersama murid dari kelas lain, Cindy (Sonya Pandarmawan).
Mereka bertiga mulai menangani kasus. Seperti misteri hilangnya bola basket guru olahraga, surat ancaman ke ketua OSIS, dan ancaman pembunuhan kepala sekolah. Kasus-kasus ini membuat mereka mulai terkenal di sekolah, bahkan sampai jadi bintang tamu di acara radio yang dipandu Ina.
Namun, ada satu misteri yang belum berhasil dipecahkan Tiga Sekawan ini. Bahkan sampai sekarang. Ketika Dika bertemu Bertus dan Cindy untuk memecahkan misteri tersebut, mereka sampai ke satu kesimpulan. Bahwa ada cinta pertama yang belum usai.
Debut Penyutradaan
Jika selama ini Raditya Dika terlibat sebagai pemain dan penulis skenario, di film ini ada yang spesial. Soalnya, Dika juga jadi sutradara. "Ini adalah pengalaman berharga untukku. Menjadi sutradara sekaligus penulis skenario memberikan kemudahan untuk menuangkan visi yang aku inginkan," aku Dika.
Marmut Merah Jambu yang soundtracknya diisi oleh The Nelwans ini sudah bisa kita saksikan di bioskop mulai tanggal 8 Mei 2014. Jangan sampai ketinggalan, girls.
KOMENTAR