Di beberapa tempat di dunia, terdapat monumen yang masih belum diketahui asal-usulnya. Para ilmuwan pun belum bisa mengetahui bagaimana latar belakang dibuatnya monumen tersebut. Kebanyakan dari tempat tersebut hanya menyisakan bangunan dan kisah-kisah yang masih simpang siur.
Georgia Guidestones
Di sebuah bukit kecil di Timur Laut Georgia, berdiri Georgia Guidestones. Lima struktur batu yang tingginya 16 kaki dengan berat 20 ton. Pada bongkahan granit, terdapat tuilisan dalam delapan bahasa. Di antaranya ada tulisan hieroglyph Mesir, India, dan Swahili. Isi dari tulisan di monumen ini adalah instruksi agar yang selamat membangun kembali peradaban baru di bumi.
Yonaguni
Di pantai selatan Yonaguni, Jepang terdapat reruntuhan yang terendam sekitar 8.000 tahun yang lalu. Meskipun sebagian orang percaya bahwa itu merupakan buatan alam, tapi ada pendapat lain bahwa itu buatan manusia. Dengan susunan tangga yang rumit dan ukiran di bangunannya, para peneliti meyakini bahwa itu adalah buatan manusia. Situs ini ditemukan pertama kali oleh penyelam yang tersasar.
Alexandria
Reruntuhan di bawah laut ini dipercayai sebagai kota Alexander Agung, tempat Cleopatra. Tenggelamnya kota ini diperkirakan terjadi 1.500 tahun yang lalu yang disebabkan oleh gempa bumi. Selain istana, artefak dan isi bangunan juga ikut tenggelam. Reruntuhan ini memang sengaja tidak diangkat ke daratan.
Baalbek
Kuil Romawi yang terbesar dan pernah dibangun reruntuhannya sebenarnya bukan di Yunani atau Roma, tetapi di Baalbek, Libanon. Kuil ini dihancurkan oleh Kaisar Bizantium, Thedosius. Selama beberapa dekade, jarang ada wisatawan yang berkunjung ke tempat ini akibat perang.
Taman eden
Di selatan Turki dan di Utara perbatasan Suriah, terdapat tiga lingkaran batu megalitikum yang berusia ribuan tahun. Lingkaran batu kuno ini dibangun oleh kelompok pemburu pada masa itu. Ketika ditemukan, lingkaran batu tersebut dalam keadaan terkubur. Sebagian orang percaya bahwa lokasi ini adalah Taman Eden yang ada dalam Alkitab.
Chavin De Huantar
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR