Semua tren fashion, mulai dari baju hingga aksesoris lahir di fashion week.
#1. Fashion Week adalah event fashion khusus tempat para desainer memamerkan karya terbaru mereka, dan bisa jadi panduan tren season itu. Pada event ini dipamerkan baju-baju prêt-à-porter dan haute couture. Di fashion week kita bisa melihat trend baju, aksesoris dan sepatu terbaru juga.
#2. Prêt-à-Porter. Bahasa sederhananya: baju siap pakai. Baju jenis ini baju yang langsung bisa dipakai, tersedia dalam berbagai ukuran. Baju-baju yang tersedia di mall umumnya siap pakai. Tapi beberapa desainer juga punya baju yang prêt-à-porter dan pastinya jumlah terbatas untuk satu model dan harganya lebih mahal. Baju-baju inilah yang diperagakan dalam fashion week.
#3. Haute Couture. Istilah yang diambil dari bahasa Perancis ini artinya baju yang dibuat khusus untuk satu event atau satu orang dengan bahan-bahan dari kualitas nomor satu. Baju haute couture sangat mementingkan detail. Sering dikerjakan oleh penjahit khusus, malah ada beberapa baju haute couture yang dijahit tangan dengan teliti dan detail yang luar biasa. Makanya baju-baju seperti ini sangat mahal.
#4. Acara fashion week berlangsung dua kali. Bulan Januari-April desainer memamerkan koleksi autumn dan winter. September-November yang dipamerkan adalah koleksi spring dan summer. Fashion week sengaja diadakan beberapa bulan sebelum season yang dimaksud datang.
#5. Fashion Week dimulai dari New York, London, Milan dan terakhir adalah Paris. Empat kota fashion ini sering jadi panduan buat fashion week di negara-negara lain juga. Beberapa fashion week, punya tema tertentu lho. Miami Fashion Week dan Rio Summer selalu memamerkan pakaian renang. Portland Fashion Week menampilkan rancangan yang ramah lingkungan.
#6. Sekarang tiap negara dan kota punya fashion week. Tercatat ada lebih dari 100 kota memiliki fashion week termasuk Jakarta Fashion Week. Di Asia, fashion week yang jadi patokan tren adalah Japan Fashion Week (Tokyo) dan Hongkong Fashion Week.
#7. New York Fashion Week pertama kali digelar tahun 1943. Dulu sebutannya Press Week, saat desainer memperkenalkan rancangan mereka pada wartawan. Maklum deh, waktu itu orang hanya tertarik pada fashion di Paris. Acara ini dibuat agar orang mulai menengok hasil karya desainer asli Amrik.
#8. Sejak tahun 1994 New York Fashion week berlangsung di Bryant Park-Manhattan. Yang bisa datang ke sini hanyalah para undangan, orang dari industri fashion, wartawan dan selebriti. Harga tiket berkisar antara 35-1.595 dolar Amrik (350 ribu-15 juta rupiah). Sejak tahun 2010 New York Fashion Week diadakan di Damrosch Park, Lincoln Centre for The Performing Arts.
#9. Paris dapat giliran terakhir dari rangkaian empat kota fashion yang mengadakan fashion week. Walau terakhir tapi Paris Fashion Week adalah yang terbaik. Acara berlangsung di Carrousel du Louvre, bagian bawah Museum Louvre. Mewah banget, ya!
#10. Salah satu isu yang sering diomongin selama fashion week adalah masalah model. Semakin lama model yang dipakai berat badannya semakin rendah, nyaris mendekati berat penderita anoreksia. Sejumlah lembaga kesehatan memprotes para desainer yang hanya menggunakan model terlalu kurus. Kasus yang sempat menggemparkan adalah meninggalnya model Brazil, Ana Carolina Reston, akibat anorexia (2006) dan disusul oleh meninggalnya model Uruguay, Luisel Ramos, saat fashion show akibat gagal jantung yang ternyata efek dari berat badan yang terlalu rendah.
#12. Mulai tahun 2007 dunia fashion di Italia dan Spanyol sudah membuat peraturan baru dengan melarang model yang terlalu kurus. Di Italia, model yang ikutan fashion show harus lolos tes pemeriksaan kesehatan dan BMI (index masa tubuh) harus sekitar 18,5. Model di bawah umur 16 tahun juga dilarang.
#13. Terakhir, London Fashion Week akhirnya membuat kejutan dengan menggunakan model berukuran besar. Bila umumnya model yang digunakan berukuran tubuh 0-2 (ukuran XS dan S) maka pada London Fashion Week 2010, mereka menggunakan model berukuran mulai dari 8-16 (ukuran M-XL).
(muti, foto: guestofaguest.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR