Cara ngobatin sakit hati itu beda penanganan kayak sakit-sakit lainnya. Untuk bisa sembuh total, semua kesedihan yang ada di hati harus dikuras habis, jangan sampai ada yang tersisa. Setelah itu dijamin galau bisa hilang. Ini dia 6 langkah sembuh dari sakitnya patah hati.
Baca bagian sebelumnya dengan klik di sini.
Curhat
Coba pilih satu teman yang paling terpercaya dan cerita seperlunya sama dia. Boleh minta pendapat atau saran, boleh juga cuma sekedar dijadiin "tempat sampah" buat nampung uneg-uneg kita.
Terlalu gengsi curhat sama orang lain? Coba curhat di tulisan, bisa kita publish di blog atau jadiin bahan coret-coretan aja. Kalau berbakat seni, coba bikin lirik lagu, puisi, cerpen atau malah bisa juga tuh dibikin skenario film. Hehehe.. Intinya sih jangan sampai uneg-uneg itu cuma mengendap di dalam hati.
(Baca juga: Obat Patah Hati ala Seleb)
Make a List
Ini paling gampang. Bikin daftar hal-hal apa saja yang kita suka dari sang penghancur hati itu. Sifat-sifat baiknya, kelebihannya, jasa-jasanya dan sebagainya. Tambah sedih? Tenang. Setelah daftar positif beres, langsung bantai dengan bikin daftar sifat-sifat dan kebiasaan buruk dia, hal-hal yang pengen dilakuin tapi selalu dia larang, hal menarik yang bisa dilakuin pas single, dan cowok-cowok oke yang bisa mulai digebet.
Nah, sekarang bandingkan deh dengan daftar sifat postif yang tadi dibikin. Jadi enggak ada apa-apanya kan?
(Baca juga: Lagu Karaoke Patah Hati)
Tentuin Deadline
Patah hati emang nggak bisa sembuh dalam hitungan hari. Yang namanya sakit hati, kalau dibiarin aja bisa mengendap sampai bertahun-tahun. Apalagi kalau belum ikhlas ngasih maaf.
Maka tentuin dengan tegas, berapa lama waktu yang akan kita sisihkan untuk berkabung dalam kesedihan selanjutnya enggak ada lagi masa-masa galau.
Sibukin diri sama teman-teman, dan mulai ngeceng lagi. Kalau sesekali masih teringat dia dan bete lagi, itu wajar. Tapi yakin deh, yang ini pasti bakal bisa kita handle.
(Baca juga: Fakta Ilmiah Paling Unik Soal Sakit Hati Karena Cinta)
(ega/hai, foto: mashable.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR