Saat mulai pacaran dengan seseorang kita berusaha keras membuat diri terlihat menarik di matanya. Karena kita terlalu fokus dengan image, sikap kita terkadang berlebihan dan memaksakan keadaan.
Walau awalnya berjalan dengan baik, lama kelamaan sikap kita bisa memicu masalah besar. Apa saja kesalahan fatal saat kita berusaha keras menjadi seorang pacar yang baik?
(Baca juga: 7 ide obrolan saat deg-degan waktu first date)
Fase Soulmate
Saat ini, menurut pengamat sosiologi banyak remaja yang konsentrasi mencari soulmate di usia terlalu dini. Mereka percaya cinta pertama atau pacaran diusia remaja bisa berlanjut kejenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.
Kenapa bisa seperti ini? Salah satunya karena kita terlalu sering nonton drama yang enggak real. Drama-drama ini dipenuhi mimpi romantisme soulmate, sehingga kita kepingin seperti mereka.
Konyolnya, kita juga berpikir kalau soulmate kita bisa ditemukan dimana saja. Makanya, kita sering enggak fokus dengan sahabat saat hangout karena sibuk flirt dengan cowok lain.
Jaga Image
Risiko dari terlalu menjaga image kita di depan pacar adalah kita enggak akan bisa tenang. Gara-gara ini kita mudah enggak percaya diri.
Entah takut penampilan kurang oke, makeup salah, cara bicara yang bikin dia ilfil, atau percakapan yang membuatnya bosan. Selain itu kita akan merasa lelah akibat sikap palsu yang pura-pura jadi orang lain.
Yang kita butuhkan hanya, santai dan cuek. Jadi diri sendiri lebih menarik di mata cowok. Plus, cowok lebih suka dan mengangap cewek asik yang enggak jaga image itu seksi.
Menikmati nge-date sambil nonton pertandingan bola bareng pacar atau melakukan olahraga menantang, dijamin dia akan tergila-gila terhadap kita.
(Baca juga: 4 tanda kita memiiki chemistry yang baik dengan gebetan)
Terlalu Berinisiatif
Wajar saja kalau kita yang melakukan gerakan pertama saat pdkt atau mengajak nge-date setelah jadian. Faktanya, cowok memang menyukai cewek yang spontanius dan berani ambil risiko.
Yang bisa menjadi masalah adalah kalau kita terlalu berinisiatif pada semua hal. Supaya cowok merasa dihargai, kita butuh keseimbangan saat pacaran.
Kalau misalnya, kita duluan chat dia. Besoknya, dia enggak sama sekali chat kita? Santai saja girls. Pacaran bukan berarti hanya fokus pada lingkaran kita berdua.
Baik kita maupun dia butuh lingkungan lain seperti keluarga dan sahabat. Kita enggak boleh membatasi dirinya dan membuatnya tetap merasa nyaman saat kepengin bersama orang lain.
Inisiatif berlebihan justru membatasi gerak-geriknya. Selain terlalu mengontrol, juga membuatnya sulit menjalankan aktivitas selain kita berdua.
(Baca juga: tanda kalau gebetan kita juga PDKT sama cewek lain)
Enggak Punya Standar dan Gampang Jatuh Cinta
Saking kepengin punya pacar, kadang kita enggak punya standar atau kriteria cowok yang disukai. Yang kita tahu hanya, dia cute, dia keren, dia bikin kita nyaman.
Sebenarnya, berpacaran dengan cowok berbeda tipe menyenangkan sekaligus enggak bikin kita cepat bosan. Tapi, bukan berarti kita enggak menyeleksi dia saat pdkt.
Pasti enggak mau bukan, kalau saat pacaran nanti banyak hal yang membuat kita enggak nyaman dan cocok.
Menarik Dia Dengan Fisik dan Sikap Agresif
Memang benar cowok terbukti senang melihat cewek yang lebih seksi dan pakai pakaian terbuka. Tapi bukan berarti dia menyukai hal itu. Ditambah sikap kita yang agresif dan menjurus kearah seks.
Stop! Dan jaga sikap kita. "Aku pikir dengan memberikan semua untuk cowok, dia enggak akan meninggalkan aku. Tapi setelah aku melakukannya dengan dia, dia langsung putus dan berpacaran dengan cewek lain. Yang bikin sedih, dia enggak lagi menyapa aku saat bertemu di sekolah," jelas Natasha.
Jadi, pikirkan baik-baik deh sebelum menyesal.
(Baca juga: 5 sikap manis yang dilakukan gebetan tapi kita enggak sadar sehingga hilang kesempatan jadian)
Selalu Siap Ketika Diajak
Kalau kita tipe cewek yang enggak pernah menolak ajakan nge-date atau hangout bersama pacar, berarti kita terlalu berusaha keras menjadi cewek yang baik.
Membuat diri kita terlalu mudah diajak atau maksa pacar untuk selalu mengikutsertakan kita pada aktivitasnya, membuatnya merasa kesal dan bosan.
Selain itu, hal ini enggak adil buat kita. Kita juga butuh waktu bersama sahabat dan keluarga. Kalau dia marah karena ditolak dan membuat diri kita merasa bersalah dengan sikapnya, cuek saja girls.
Pacaran itu membahagiakan, bukan membuat kita merasa beban.
Stress dan Cemas
Saking terlalu mengkhawatirkan keadaan, kita menjadi stress dan cemas. Kita khawatir kalau dia menyakiti kita atau selingkuh diam-diam dengan cewek lain.
Karenanya, kita sering bersikap berlebihan menanggapi banyak hal. Kita juga sering menjadi stalker dan terus memantau aktivitas dia. Daripada pacar kita cepat menghilang, lebih baik merubah sikap ini.
(stefanie)
KOMENTAR