Sudah nyaris dua bulan putus, tapi, kita masiiih aja kepikiran mantan. Kita juga sering membanding-bandingkan cowok yang lagi mendekati kita dengan si mantan. Kita pun suka bertanya-tanya, kenapa sih dulu kita putus dengannya? Ternyata o ternyata, kita putus akibat sebab yang remeh banget. Mau balikan? Boleh banget, girls.
Maju duluan
Karena kejadian putus itu, kita jadi enggak pernah ngobrol sama sekali dengan dia. Nah, enggak perlu nunggu dia untuk menghubungi kita duluan. Kalau papasan di sekolah, coba sapa dia dengan ramah, minimal beri dia senyum dulu deh. Atau, kalau kita enggak sengaja ketemu dia di dunia maya, kasih link atau info tentang apa yang dia suka, seperti video baru band atau tentang film favoritnya.
Be positive
Ubah muka murung kita dengan senyum setiap hari. Berolahraga dan pilih makanan sehat biar kita makin happy. Percantik diri kita, pakai baju yang kita suka dan lakukan apa yang kita suka. Nikmati hidup, ubah sifat moody-an kita dan kebiasaan buruk kita lainnya. Aura positif kita bikin dia sadar dan kangen sama kita.
Give him some time
Enggak perlu terlalu sering, seperti sehari tiga kali menghubungi dia. Cukup sehari sekali atau dua hari sekali aja. Lihat reaksi dia. Kalau dia masih kelihatan dingin dan kesal, kasih dia waktu untuk bebas dan mikir dulu. Kadang pola pikir cowok beda sama kita.
The good time
Saat kita bisa ngobrol lagi dengan si mantan, sesekali ingatkan tentang masa-masa menyenangkan saat kita dengannya bersama. Misalnya, cerita tentang kencan pertama, nonton konser bareng, saat dulu dia nembak kita atau pesta kejutan yang pernah dia bikin buat kita. Pokoknya fokus dengan hal-hal yang kita dan mantan suka.
Be a good friend
Kalau merasa sudah mulai dekat lagi, buang jauh-jauh pikiran bahwa dia adalah pacar kita. Tunjukkan sikap kita yang mandiri dan enggak moody-an lagi. Bangun hubungan kita dan mantan dalam hubungan pertemanan. Jadilah teman yang baik dan perlakukan dia dengan baik juga.
Be honest
Saat kita dan mantan sudah menjalin hubungan yang baik. Ungkapkan dengan jujur perasaan kita yang sesungguhnya. Bilang kalau kita masih sayang dan senang bersamanya. Minta maaf kalau dulu kita sering bikin dia kesal. Setelah itu tunggu reaksinya. Kalau dia memang benar-benar baik untuk kita, apa pun hasilnya, semua usaha kita pasti enggak bakal sia-sia.
(dea, foto: fanpop.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR