Menurut WHO, Indonesia adalah negara dengan kasus kanker serviks tertinggi di dunia. Sekitar 15 ribu kasus kanker serviks terjadi di Indonesia per tahunnya, 8.000 di antaranya berakhir dengan kematian. Jadi setiap satu jam, ada satu perempuan Indonesia meninggal karena kanker serviks.
Penyebab kanker serviks adalah virus HPV (Human Papillomavirus) tipe 16 dan 18 yang timbul karena seks bebas atau melakukan hubungan seks sebelum berumur 20 tahun.
Penularan virus HPV enggak hanya terjadi dari organ intim ke organ initim, tapi juga dari oral ke organ intim, atau pun manual ke organ intim. Karena itu penggunaan kondom enggak berpengaruh mencegah penularan virus ini.
Setiap tahun sekitar 15 juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan anak, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS).
Komnas Pendidikan Anak menyatakan 62,7% remaja Indonesia pernah melakukan seks bebas.
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), setiap tahun, ada 2,5 juta nyawa bayi melayang akibat aborsi. Dan 1-1,5 juta pelakunya adalah remaja 15 -24 tahun. Kasus ini naik 15% per tahunnya.
60% dari satu juta kasus aborsi dilakukan cewek yang enggak menikah termasuk remaja. Dan 70-80%-nya adalah aborsi yang tidak aman (unsafe abortion).
Penelitian Australian National University dan Universitas Indonesia (UI) menunjukkan dari 3.600 responden remaja Indonesia, 20,9 % hamil di luar nikah.
Tahun 2014, diperkirakan akan terdapat 501.400 kasus HIV/AIDS di Indonesia. Sebagian besar berusia 15-29 tahun (usia remaja masuk di dalamnya).
Menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak, 21% remaja atau satu dari lima remaja di Indonesia pernah melakukan aborsi. Hasil survei pada 14.726 anak SMP dan SMA di 12 kota besar di Indonesia.
Menurut Komisi Nasional Penanggulangan AIDS, tahun 2011-2012, 76,3% kasus HIV/AIDS disebabkan oleh seks bebas.
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR