Vokal harus saling mengisi
Jazz bakal enak kalau dibawakan oleh dua orang vokalis. Namun, jadi enggak enak kalau keduanya punya warna yang berbeda.
Susah memang buat menyatukan keduanya asalkan bisa saling mengisi.
"Beda, tapi enggak susah, sih, nyatuinnya. Walaupun kami dua vokalis, enggak selalu duet. Jadi kalo emang ada lagu yang hanya gue aja, ya, udah nggak di-create bagai lagu duet. Saling mengisi," ujar Angga.
Jadi, pada saat vokalis lainnya enggak nyanyi, sebenarnya dia berperan sebagai instrumen yang lain. Kebetulan instrumennya dalam bentuk suara manusia.
Buka mata, tuang kreativitas
Enggak cuma jazz, segala jenis musik harus mendapatkan treatment yang sama. Dibutuhkan totalitas dari sang musisi agar musiknya matang.
Demikian juga jazz yang konon enggak bisa dibatasi dalam segi kreativitas. "Lo boleh influence-in jazz. Jangan kalo lo nge-jazz doang, biarin aja kreasi lo keluar dengan sendirinya. Kesalahannya orang, tuh, pada saat dia punya ide dia batasin sendiri kayak, kayaknya kalo gue kayak gini norak, deh," tegasnya.
(adhie sathya/hai, foto: hai)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR