Gitaris ini makin enggak bisa dipisahkan dari Paramore. Dari ikutan bikin lagu sampai punya hubungan yang istimewa dengan fansnya.
Lumayan panjang perjalanan seorang Taylor York untuk jadi bagian penting dari band Paramore. Sejak SMA, Tay tergabung dalam band yang dibentuk Zac dan Josh Farro, mantan personil Paramore. Mereka sering berlatih bersama di basement rumah Tay. Dan meskipun sudah memainkan gitar rhythm untuk tur Paramore sejak tahun 2007 sebagai additional player, baru tahun 2009 cowok ganteng ini resmi diangkat sebagai personil. Sampai ketika Paramore merilis album terbaru mereka, Paramore, Taylor makin eksis.
All about music
Taylor yang tinggal Nashville ini sejak kecil memang dekat dengan dunia musik. Cowok yang sering dipanggil Tay ini senang bernyanyi bersama ayah dan ibunya sejak masih balita. "My earliest musical memory is singing funny song with my mom and dad when I was a toddler. Kami sangat senang saat itu, banyak lagu-lagu lucu yang kami buat," kenang Tay soal masa kecilnya.
Tay merasa setiap momen dalam hidupnya punya pengaruh tersendiri buat karir musiknya. Tay juga cerita soal band-band yang dia sukai, lho. "Band yang pertama kali menggerakkan hati aku adalah Switchfoot (band rock alternatif dari Amrik, red.). Musik dan pertemanan mereka benar-benar memengaruhi aku. Incredible band and incredible people," cetus pemilik lagu Monster ini.
Bukan cuma Switchfoot, Tay juga suka sama Radiohead, Kent, Yann Tiersen, At the Drive-In, Björk, Kadawatha dan mewithoutYou, band rock Amrik yang vokalnya khas bergaya orang berbicara. Dari sekian banyak konser musik yang pernah Tay datangi, mewithoutYou jadi satu yang paling enggak bisa dia lupakan. "Aku menonton mereka di Cornerstone, kayaknya sekitar tahun 2004. Belum pernah rasanya menonton pertunjukan sekeren itu. Hal itu mengubah hidup aku," cerita Tay.
Tumbuh bareng fans
Setiap fans punya posisi masing-masing di hati band yang mereka suka, termasuk Taylor. Waktu dua personil Paramore, Zac dan Josh Farro mengundurkan diri, hal yang bikin Tay terusik adalah fans mereka. Tay enggak mau hal ini memengaruhi fans Paramore.
Hal itu juga yang bikin Tay, Hayley dan Jeremy mengingat-ngingat apa yang fans mereka suka, waktu mereka menulis lagu. "Kami fokus pada apa yang awalnya membuat fans terhubung sama lagu-lagu Paramore. Kami juga mencoba nulis lagu dengan formula Paramore," Tay menjelaskan proses pembuatan lagu-lagu di album terbatu Paramore.
Cowok berusia 23 tahun ini senang bisa tumbuh besar bareng Paramore dan fans mereka. Bagi Tay, fans juga ikut andil dalam membentuk dirinya yang sekarang. "Aku merasa takjub, karena kami bisa tumbuh besar bareng fans. Kami sering saling berbagi pengalaman, pemikiran, emosi dan berbagai hal lainnya," ujar cowok penyuka pizza ini.
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR