Tahun 2012 boleh dibilang tahun milik Josh, segala kerja kerasnya sebagai aktor mulai menunjukan hasil. Thanks to The Hunger Games!
Casting berat
The Hunger Games membawa banyak keberuntungan buat Josh. Lewat film ini namanya makin berkibar di Hollywood. Lewat film ini juga dia dapat dua penghargaan di MTV Movie Awards dan dua Teen Choice awards. The Hunger Games adalah hasil perjalanan panjangnya sebagai aktor. Akting pertamanya yang dia ingat adalah pura-pura sakit saat kecil dulu. "Aku jago banget pura-pura sakit dan ortuku selalu percaya," kenangnya.
Sering ditolak
Salah satu hal yang paling berat dirasakan Josh sebagai aktor sejak kecil adalah audisi dan ketemu ibu-ibu yang anaknya ikut casting. "Ibu-ibu itu mengerikan sekali! Di ruang tunggu casting, aku pernah dikerubuti ibu-ibu yang meminta aku membaca satu dialog. Lalu mereka menyuruh anaknya mengikuti aku. Aku enggak terpilih dan sampai rumah aku nangis!" kenangnya sambil ketawa. Tapi gara-gara sering ditolak juga Josh jadi kebal. "Aku cepat melupakannya dan cari proyek lain aja. Kalau enggak dapat, mungkin memang enggak cocok buat aku."
Puppy eyes
Josh punya pesona yang bisa bikin penonton jatuh cinta. "Lihat deh matanya yang seperti mata anjing kecil dan rahangnya yang kekar. It's an easy winning grace," puji Gary Ross, sutradara The Hunger Games. Alexander Ludwig juga memuji Josh, saingannya. "Dia itu baik banget dan setelah aku ketemu Josh, aku yakin enggak ada orang yang paling cocok jadi Peeta selain dia."
Belajar sendiri
"Waktu kecil, saat berakting sedih aku harus mikir hal-hal sedih. Tapi sekarang aku lebih mikir menggali kesedihannya agar lebih nyata. Enggak hanya sekadar sedih, tapi sedih yang bisa terlihat di mataku juga," Josh membuka rahasia salah satu metoda aktingnya. Dia juga banyak belajar dari lawan mainnya seperti Donald Sutherland dan Stanley Tucci. "Aku mempelajari gimana mereka masuk dan keluar dari karakter mereka dengan mudah."
(muti)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR