Seakan-akan udah jadi budaya yang enggak bisa hilang dari dunia sekolah, bullying masih terus terjadi di sekolah. Baru-baru ini teman kita, siswa kelas 10 SMA Negeri 3 Jakarta, Alfiand Caesar Al Irhami (16), meninggal dunia. Diduga karena tindakkan bullying.
(Baca juga: Kalau Kita Jadi Saksi Bullying)
Kekerasan fisik
Cowok yang akrab disapa Aca tersebut diduga meninggal dunia setelah mengalami kekerasan fisik setelah mengikuti pelatihan ekstrakulikuler Pecinta Alam selama satu minggu di kawasan Tangkuban Perahu, Jawa Barat.
Pihak Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan, menemukan kejanggalan atas kematian korban, setelah menemukan luka lebam pada bagian perut dan pipi sebelah kanan.
(Baca juga: Dampak Buruk Bullying)
Bullying sulit dihilangkan
Meski banyak yang menyuarakan anti-bullying, tetap saja masih kecolongan lagi. Kata Dra. Ratna Juwita, DIPL, Psych, memang nggak gampang memberantas tradisi yang turun menurun. Menghilangkan bullying merupakan hal yang sangat sulit. Tapi bisa ditekan seminimal mungkin.
Caranya, dengan mengubah dan menyamakan sudut pandang semua pihak, baik guru dan siswa. Semua pihak juga harus sadar dan sepakat untuk menghapus tradisi itu. Buat mendukung hal ini, intervensi oleh pihak sekolah juga perlu dan harus sering dilakukan. Nggak bisa cuma sekali.
(Baca juga: Fakta Ilmiah dan Dampak Kekerasan Bullying Pada Manusia)
"Harus ada perubahan budaya sekolah, tapi hal ini harus didukung dari semua pihak, Entah itu dari pihak guru, siswa, sampai pemerintah," ujar Bu Ratna.
Label senior-junior
Penulis | : | cewekbanget |
Editor | : | CewekBanget |
KOMENTAR