Introvert itu pemalu dan enggak punya teman? Justru orang introvert pandai menjaga hubungan pertemanan, lho. Kok bisa?
Meghan Wier, penulis buku Confessions of an Introvert: the shy girl's guide to career, networking, and getting the most of life(2009), mengaenggakan bahwa kaum introvert menganggap menebar dan bersosialisasi adalah suatu kegiatan buang waktu. Banyak orang introvert menganggap bersosialisasi bukan prioritas juga karena mereka canggung dan takut ditolak.
Psikolog Endang Tatiana menyatakan, orang ekstrovert akan cenderung menyapa dan membuka koneksi sekalipun dengan orang yang enggak dikenal. Tapi, hanya sekadar membuka percakapan semacam itu, jelas Tina, sebetulnya hubungan pertemanan belum terjadi.
Hubungan pertemanan baru terjadi bila ada komunikasi yang mendalam antara kedua belah pihak setelah terhubung. Untuk itu, diperlukan kemampuan untuk mendengarkan dan mengajukan pertanyaan. Nah, di sinilah kekuatan introvert.
Menjalin hubungan yang lebih kuat
Kaum introvert yang memiliki kecenderungan enggak banyak bicara, tertutup, penyendiri, sehingga enggak banyak punya kenalan. Tapi mereka cenderung menjalin hubungan pertemanan yang lebih kuat dengan "kontak" yang mereka miliki. Wier pun mengtakan, orang introvert mampu membina hubungan pertemanan dalam jangka panjang.
Bantuan internet
Kekuatan lainnya, orang introvert cenderung suka berpikir lebih dahulu sebelum bicara. Dengan kondisi seperti itu, kehadiran internet sangat membantu kaum introvert dalam membangun hubungan pertemanan.
Wadah ini membuat orang introvert mampu berpikir sejenak sebelum berbicara.
Orang introvert akan jauh nyaman bila melakukan komunikasi via tulisan, enggak langsung menatap muka, apalagi tatap muka "keroyokan".
Kehadiran internet memang seperti membuka jalan bagi kaum introvert untuk lebih mudah bergaul. Dan perkembangan media sosial yang luar biasa akhir-akhir ini mengakomodasi kaum introvert sebagai pintu gerbang memasuki pergaulan yang lebih luas.
Supaya dapat membangun hubungan pertemanan secara efektif seorang introvert harus menemukan kesamaan dirinya dengan orang lain. "Bisa usia, latar belakang, atau pengalaman. Kesamaan ini harus ditemukan pula pada hampir setiap orang yang ditemuinya," kata Wier.
Kalau kesamaan sudah ditemukan, percakapan berikutnya jadi cair. "Kita enggak selalu bisa memilih orang-orang yang masuk ke dalam kehidupan kita. Tapi kalau kita berusaha untuk menemukan kesamaan, kita dapat menjalin relasi, memperkuat jejaring, dan akhirnya membuka kesempatan untuk sukses." (sumber: intisari)
(nationalgeographic.co.id, foto: tvrage.com)
Penulis | : | cewekbanget |
Editor | : | CewekBanget |
KOMENTAR