Tergantung lingkungan
Norma-norma itu juga akan berbeda tergantung lingkungan sekitar kita, tempat kita tumbuh, bergaul, dan tinggal. "Misalnya kalau di luar negeri, seksinya seseorang itu diukur dari warna kulitnya, ukuran tubuhnya, pokoknya yang bersifat fisik. Tapi itu juga berbeda di setiap negaranya. Lalu ada dua remaja, yang satu dibesarkan dengan norma-norma dengan latar belakang budaya Amerika dan yang satu lagi dengan latar belakang budaya Indonesia. Pasti keduanya punya pendapat yang berbeda tentang imej seksi," jelas Kak Seto.
Faktor luar
Kak Seto juga menjelaskan kalau remaja banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti dari social media, berita yang mereka dengar, juga model yang suka tampil di media massa. Hal-hal tersebut juga bisa menjadi patokan seseorang memiliki standar sexy selfie itu sejauh apa.
Hasil polling sebelumnya juga membuktikan kalau standar remaja-remaja cewek akan sexy selfie itu beda-beda. Ada yang bilang kalau cukup dengan tatapan mata yang menggoda aja sudah bisa dibilang sebagai sexy selfie. Tapi ada juga yang berpendapat kalau sesuatu itu bisa dibilang sebagai sexy selfie kalau fotonya dengan pose yang menantang atau pakaian yang terbuka, seperti bikini.
Di Indonesia
Jadi, kalau kita mengambil kesimpulan tentang apa definisi dari sexy selfie, setiap budaya memiliki ukuran yang berbeda-beda. Di Indonesia, kita juga punya batasan-batasan tertentu soal ini karena kita masih menganut nilai-nilai Timur yang berbeda dengan di Barat. Tampil dengan pakaian yang terbuka, seperti bikini atau tanktop, bukanlah hal yang wajar dilakukan. Begitu juga dengan memperlihatkan lekuk tubuh dan belahan dada. Makanya kalau ada selfie dengan menunjukkan pose-pose di atas, hal tersebut bisa dianggap sebagai sexy selfie.
(audrey, foto: fanpop.com)
Penulis | : | cewekbanget |
Editor | : | CewekBanget |
KOMENTAR