Kita butuh: karung goni dan lapangan yang cukup luas.
Manfaat: melatih kecepatan, keseimbangan, sportivitas.
Aturan bermain: Sekarang mungkin kita cuma bisa menemukan orang bermain balap karung waktu lomba 17 Agustus-an. Padahal dulu, kita bisa menemukan sekelompok anak yang memainkan permainan ini sehari-hari. Sejumlah peserta memasukkan bagian pinggang ke bawah ke dalam karung kemudian berlomba melompat-lompat sampai ke garis finish.
Ular naga
Jumlah pemain: antara 5-10 orang, makin banyak makin seru.
Kita butuh: tempat yang agak luas.
Manfaat: just for fun, kreativitas.
Aturan bermain: Pemain berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang orang di depannya. Yang paling depan adalah induk. Dua orang disebut gerbang. Mereka berdiri berhadapan dengan tangan membentuk terowongan. Barisan bergerak mengitari gerbang seperti ular naga sambil menyanyikan sebuah lagu. Waktu lagu habis, orang yang berjalan paling belakang akan ditangkap oleh gerbang. Setelah itu, orang yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan. Lalu dia ditempatkan di belakang salah satu gerbang. Permainan terus berlanjut sampai barisan habis dan yang tersisa cuma induk.
Kelereng/gundu
Jumlah pemain: 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari minimal 1 orang.
Kita butuh: kelereng dari tanah liat/marmer/kaca, lapangan dengan ukuran resmi 15x4 m.
Manfaat: melatih kemampuan berpikir dan motorik, ketelitian, kesabaran.
Aturan bermain: Masing-masing pemain meletakkan kelereng miliknya di tengah lingkaran (ring). Kelereng disusun membentuk salib, dan dijadikan target tembak tiap pemain. Tujuan utamanya adalah menggeser kelereng pemain lain supaya keluar dari ring, tanpa mengeluarkan kelerengnya sendiri. Permainan selesai saat semua kelereng keluar dari ring. Pemain yang berhasil mengeluarkan kelereng lawan paling banyak menjadi pemenang.
(averina, foto: sosbud.kompasiana.com)
Penulis | : | cewekbanget |
Editor | : | CewekBanget |
KOMENTAR