Orang ekstrovert dan introvert punya cara memprosesan yang berbeda di otaknya. Hasil penelitian yang dirilis oleh jurnal Frontiers in Human Neuroscience menemukan perbedaan proses otak pada orang introvert dan extrovert. Apa aja perbedaannya?
(Baca juga: 3 Perbedaan Orang Pemalu dan Introvert)
Sedari dulu para ilmuwan mencoba meneliti bagaimana proses di otak mereka yang ekstrovert dan introvert. Peneliti menyimpulkan bahwa orang ekstrovert akan lebih mengasosiasikan rasa bahagia pada lingkungan mereka. Orang ekstrovert juga menyukai pujian dan lebih berfokus pada wajah. Di sisi lain, mereka yang introvert sulit menerima terlalu banyak rangsangan dan lebih memperhatikan detail.
Yu Fu dan Richard Depue, ahli saraf dari Cornell University di New York, melakukan tes kepribadian pada mahasiswa baru. Partisipan mengkonsumsi ritalin, stimulan yang biasanya dipakai untuk menanggulangi gangguan akibat kurang perhatian atau malah hiperaktif (attention-deficit/hyperactivity disorder, atau ADHD). Ritalin merangsang munculnya dopamin yang memegang peran dalam motivasi. Sementara itu pada waktu yang sama partisipan menonton video.
Sesudahnya tim peneliti menguji bagaimana partisipan mengasosiasikan video dan lingkungannya serta hubungannya dengan dopamin yang terangsang Ritalin. Hasilnya efek Ritalin pada sistem dopamine tidak menjadi motivasi bagi mereka yang introvert. Ini berarti bahwa introvert memiliki proses otak yang berbeda soal apa efek dari lingkungan. Otak introvert lebih memikirkan apa yang ada di dalam pikiran daripada motivasi eksternal. Penemuan ini menemukan hubungan antara sifat pribadi pada proses di sistem saraf manusia. (m.takdir/ intisari-online.com)
(Baca juga: 4 Kelebihan Cewek Introvert)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR