Drama perseteruan antara Taylor Swift dan Kim Kardashian-Kanye West memang belum berakhir. Ada yang membela Tay habis-habisan namun enggak sedikit juga yang mendukung Kim-Kanye. Belum tahu siapa yang benar dan yang salah. Buat yang ketinggalan beritanya, bisa baca disini.
Dari kasus ini, bisa ditarik garis besar, bahwa ketiga seleb Hollywood yang punya nama besar ini, seolah memberikan suguhan cerita kepada publik dan kita yang mengikutinya jadi ikut penasaran. Ada pihak yang kuat dengan memiliki banyak fans, mempunyai image yang baik, akan menjatuhkan pihak yang lemah atau yang ‘kelihatannya’ bersalah. Dan ternyata, girls, ini merupakan bagian dari sifat manusia yang memang secara natural dimiliki oleh setiap orang.
Ini pelajaran soal sifat manusia yang bisa kita ambil dari kasus Kim-Kanye dan Taylor Swift.
Schadenfreude
Ketika kita merasa kepuasan ketika orang lain merasa kesusahan atau enggak beruntung, dalam bahasa Jerman dinamakan schadenfreude. Menurut ilmu psikologi, ini merupakan sifat natural yang bisa siapa saja miliki, termasuk Tay-Tay, Kim, Kanye, ataupun kita sendiri. Seseorang yang memiliki sifat schadenfreude akan dengan mudah menjatuhkan orang lain tanpa perlu merasa bersalah. Apakah ini berarti menjadikan kita jadi orang yang buruk? Baca halaman berikutnya untuk tahu jawabannya.
Kisah Yessiow dan Samsung Merayakan Harmoni Dua Budaya Lewat Galaxy Wrap Melting Pot Nusantara x Hangul
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR