PDKT enggak selamanya harus dimulai oleh cowok. Sebagai cewek, kita boleh kok memulai PDKT duluan. Enggak melulu harus langsung PDKT dengan gebetan. Ada beberapa tahap yang bisa kita lakukan, seperti ngajak kenalan, nge-chat duluan, ngajak jalan dan memberi kode. Apalagi sekarang, dengan adanya teknologi seperti medsos memudahkan untuk deketin gebetan duluan. Berikut 7 fakta tentang cewek yang melakukan PDKT duluan terhadap cowok. Klik di sini untuk melihat 20 cara flirting yang bisa kita lakukan terhadap gebetan.
Penelitian Kalau Cowok Butuh Dideketin
Cowok Butuh Kode
Dari hasil penelitian, 90% dari pasangan yang sudah jadian, diawali oleh inisiatif dan flirting cewek. Misalnya dari kontak mata, tersenyum dan body language. Ketika cowok melakukan PDKT, 9 dari 10 orang melakukannya karena sudah mendapat kode dari cewek yang mereka inginkan.
Kalimat Pembuka yang Cocok
Baik cewek dan cowok merasa kalimat pembuka yang paling cocok untuk memulai PDKT adalah dengan ‘hi’ atau ‘halo’ . Seperti yang ditulis dalam buku Preference for opening lines: comparing ratings by men and women, menunjukan 60% cewek dan cowok memilih kata hai sebagai kalimat pembuka paling baik.
Waktu Cewek Terlihat Menarik
Sebuah study yang ditulis di Psychological Science menyatakan kalau cewek terlihat paling menarik di mata cewek ketika mereka sedang pada masa ovulasi (14 hari setelah menstruasi). Pada masa ini ada kecenderungan cewek untuk lebih tampil fashionable dan berdandan. Enggak hanya itu, pada masa ovulasi ada perubahan suara dan gerak tubuh yang membuat cewek terlihat lebih menarik di mata cowok.
Menilai dalam 30 Detik
Orang akan selalu menilai orang lain dalam waktu 30 detik saja. Otak kita akan memutuskan dengan cepat apakah kita akan suka pada orang itu atau enggak. Nalini Ambadi dari Tufts University melakukan riset soal kesan pertama ini. Dia merekam video 13 guru yang sedang mengajar dan meminta murid memilih mana yang mereka suka. Ternyata dalam waktu 30 detik setiap orang sudah memutuskan siapa yang mereka sukai.
(Baca juga: 7 Alasan yang Salah Untuk Jatuh Cinta. Duh, Jangan Sampai Deh!)
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR