Sudah tiga tahun Halema Al-Hasan beradi di tempat pengungsian masyarakat Suriah di Beqaa Valley, Lebanon. Perang yang terjadi di negara asalnya memaksa keluarganya dan masyarakat Suriah lain untuk mengungsi sementara. Hidup di tempat pengungsian bukanlah hal yang mudah, mereka tinggal di dalam tenda yang sangat panas, dan enggak kuat menahan badai angin pada malam hari. Halema, seorang cewek yang berusia 17 tahun, kini membantu ibunya dengan cara membuat pakaian yang dijahitnya sendiri. Ternyata, jadi pengungsi enggak menghentikan mimpi cewek ini untuk jadi fashion designer, lho!
Keluarga Haleemah terdiri dari 10 orang, dan pekerjaan untuk menyambung hidup hanya datang sekali-sekali. Setahun setelah mereka mulai mengungsi, Halemah mulai menjahit dan membantu ibunya mencari uang. Pelanggan pertama Halemah adalah sepupunya sendiri, girls. Meskipun mesin jahit yang digunakan sudah enggak begitu berfungsi dengan baik, dan bahan bahan yang digunakan masih terbatas, Halemah tetap berusaha membantu ibunya dengan caranya sendiri. Keren banget cewek satu ini, setuju girls?
Halema mengaku bahwa kehidupan masa kecilnya bahagia dan dia bisa bersekolah. Meskipun sekarang dia dan adik adiknya terpaksa berhenti sekolah untuk sementara waktu, mimpi Halimah enggak pudar. Kalau nanti Halemah dan keluarganya bisa kembali ke Suriah, dia berharap dapat menyelesaikan sekolahnya dan mengejar mimpinya untuk jadi seorang fashion designer. Semoga perang cepat selesai dan mimpi Halemah tercapai ya, girls!
Penasaran dengan tempat tinggal Halemah selama di pengungsian serta baju seperti apa yang bisa dibuatnya? Yuk lihat videonya disini.
(sumber: refinery29.com)
Penulis | : | Uswatun Khasanah |
Editor | : | Uswatun Khasanah |
KOMENTAR