Ini, beberapa rahasia dapurku untuk rutin dan konsisten menulis blog. Sekedar informasi, saat ini aku mengelola 6 blog dan 3 diantaranya bisa dikatakan aktif. Dua di antaranya, sudah berjalan sejak 2009. Sudah mau 6 tahun aku nge-blog. Belom apa-apa udah nyombong, ha-ha-ha. Ini dia 6 tips supaya lebih aktif menulis di blog.
(Baca juga: Tips Bikin Blog Yang Keren)
Mantapkan Tujuan
Biar nulis blognya semangat, harus tahu dulu apa tujuan nge-blog. Kalau cuma karena ikut-ikutan, enggak akan bertahan lama semangat menulisnya. Aku sendiri, menulis blog sebagai kegiatan 'bernapas dari rutinitas'. Jadi, blog adalah tempat aku 'keluar' dari kehidupan sehari-hari. Buat aku, menulis blog adalah menghilangkan jenuh. Mengeluarkan apa yang ada di dalam hati. Jadi, aku enggak pernah punya istilah jenuh nge-blog, lha wong tujuanku nge-blog ya buat menghilangkan jenuh.
Saranku, jangan pernah menaruh uang sebagai tujuan pertama kita nge-blog. Kalau konsisten, blog memang bisa menghasilkan uang. Tapi, kalau dari awal sudah money oriented, semangat menulisnya pun akan bergantung pada ada atau tidaknya uang. Ujung-ujungnya, kalau blog-nya sepi dari penghasilan, sepi juga semangat menulisnya.
(Baca juga: Menulis Cerita Pribadi Bisa Mengubah Perilaku)
Menikmati
Aku menganggap blog sebagai partner bersenang-senang, jadi enggak pernah menaruh target sama blog sendiri harus begini harus begitu. Karena kalau kita sudah menuntut blog sendiri, yang ada kita juga menuntut diri sendiri. Dan tuntutan-tuntutan gak sengaja ini biasanya menjadikan kita gak bisa menikmati proses menulis blog.
Harus rajin blog walking buat naikin PR, harus rajin promosi di sosmed buat naikin traffic view, harus punya niche, harus one day one post, harus daftar inilah itulah. Duuuh, stop! Itu semua memang penting, tapi bukan prioritas. Bisa dilakukan sambil jalan. Bisa dilakukan sambil bersenang-senang. Yang penting, menulis aja dulu. Menikmati proses menulis blog, bersenang-senang bersama si blog.
Karena kalau itu semua dikejar bersamaan, yang ada kita ngeblog jadi punya banyak beban. Akhirnya mau nulis aja ragu-ragu, takut enggak ada yang baca, takut enggak laku, takut enggak menang kalau ikut lomba, takut enggak dilirik agency, takut dibayar murah, dan takut takut lainnya yang membuat blog kita malah enggak ke mana-mana.
(Baca juga: Tips Imaginative Writing untuk Menulis Cerita Fiksi)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR