Menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan pada tahun 2016, Indonesia memiliki jumlah kasus kekerasan seksual terhadap perempuan yang cukup tinggi, yaitu 2.399 kasus perkosaan.
Fakta ini enggak cuman membuat kita sedih, tapi juga khawatir. Negara masih punya pekerjaan rumah yang besar untuk meningkatkan penegakan hukum dan upaya melindungi warga negaranya untuk mencegah kasus-kasus yang serupa terjadi lagi.
Fakta lain yang enggak kalah menyedihkannya lagi, hanya 1% dari ribuan kasus pemerkosaan tersebut yang benar--benar diusut tuntas (Baca Juga: Hanya 1% Kasus Pemerkosaan yang Disust Tuntas Pihak Berwajib).
Tanpa bermaksud membuat ngeri, berikut ada 5 kasus perkosaan paling sadis yang pernah terjadi di Indonesia. Siap-siap, mungkin membaca ini bisa bikin kita kesal, sedih, geram, atau marah.
Tapi satu yang harus kita ingat, girls, apa yang bisa kita lakukan supaya hal seperti 5 kejadian ini enggak terulang lagi?
Sorong, Papua Barat
Kejadian mengenaskan di Januari 2017 ini terjadi sama adik kita. Seorang anak berusia 4 tahun di Kota Sorong, Papua Barat, dilaporkan meninggal karena dugaan perkosaan oleh tiga pemuda.
Tubuhnya ditemukan di dalam lumpur dalam keadaan meninggal. Keluarga korban bersama warga pun sempat mengamuk, lalu membakar tiga rumah milik pelaku.
Sampai akhirnya polisi meningkatkan keamanan, sementara tiga pemuda yang menjadi pelakunya masih diperiksa. Visum rumah sakit memastikan bahwa anak di bawah umur ini mengalami perkosaan.
Kasus yang menimpa cewek berusia 14 tahun ini terjadi di Bengkulu pada April 2016. Kejadian yang bikin kita pilu ini bermula saat teman kita ini sedang pulang sekolah ke rumahnya yang berjarak sekitar 1,5 kilometer.
Ketika itu, dia sedang membawa alas meja dan bendera merha putih untuk dicuci buat upacara bendera hari Seninnya. Dalam perjalanan pulangnya, dia bertemu dengan 14 laki-laki yang mana 2 di antaranya ada kakak kelasnya.
Empat belas laki-laki yang menjadi pelaku perkosaan itu, langsung mencegatnya, memukuli, dan memerkosa. Menurut visum rumah sakit, korban meninggal saat perkosaan berlangsung.
Baca Juga: 66% Pemerkosaan di Indonesia Terjadi saat Seseorang Berusia Di Bawah 18 Tahun
Manado, Sulawesi Utara
Cewek asal Manado berusia 19 tahun dengan inisial SC, mengalami perkosaan oleh 19 laki-laki. Kasus yang bikin hati miris ini terjadi ketika korban diajak jalan oleh kedua temannya.
Ketika sudah sampai di Desa Bongalitang, korban dicekoki miras dan narkoba sampai tidak sadarkan diri. Korban lalu dibawa ke Gorontalo, sebelum kemudian ditinggal di sebuah hotel dan diperkosa.
Korban pun akhirnya ditemukan dalam keadaan trauma yang sangat berat, hingga mengalami gangguan jiwa yang membuatnya hilang ingatan.
Tangerang, Banten
Kasus perkosaan sadis ini terjadi di Tangerang, Banten, pada seorang karyawati PT Polyta Global Mandiri bernama EP yang berusia 19 tahun. Perkosaan ini dilakukan oleh tiga orang laki-laki, yang mana salah satu pelakunya masih merupakan pelajar SMP.
Ketiganya melakukan perkosaan pada perempuan ini, setelah dia menolak melakukan hubungan seksual dengan salah seorang laki-laki pelajar SMP yang baru dikenalnya kurang dari sebulan.
Karena kesal, si pelaku pun mengajak dua temannya untuk memerkosa. Melalui visum rumah sakit, terdapat sebuah cangkul menancap dari bagian tubuh bawahnya hingga ke paru-paru.
Lampung, Sumatera
Siswi SMK asal Lampung berinisal FL diperkosa oleh 3 laki-laki. Para pelaku sudah ditangkap, dan berdasarkan pengakuan salah satu pelaku, korban sempat dianiaya dan dirampok terlebih dahulu sebelum diperkosa dan dibunuh.
Pelaku mengambil ponsel dan uang milik korban, lalu memukul kepala korban dari belakang hingga jatuh, lalu memerkosanya.
Denger dan baca kasus-kasus perkosaan kayak gini bikin kita enggak cuman prihatin, tapi hati seperti teriris. Enggak nyangka para pelaku bisa berbuat setega itu ke para korbannya.
Kita bisa membantu agar kasus-kasus serupa enggak terjadi lagi dengan enggak diam kalau menemukan kasus pemerkosaan yang terjadi depan kita atau mengenal korban perkosaan, dengan membantu mereka melaporkan perbuatan kejam si pelaku.
Biasanya korban enggan untuk melapor karena takut dan malu (Baca Juga: 72 % responden yang mengalami pemerkosaan mengaku tidak memberitahu orang lain atau melapor), dan di sinilah kita harus bantu mereka.
Ada banyak lho organisasi dan institusi yang akan menolong kita, seperti Komnas Perempuan, Komnas Perlindungan Anak, Polres bagian PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak).
Buat lebih lengkapnya, kita bisa baca di sini: Tempat Melaporkan Kasus Pemerkosaan.
Penulis | : | Veronica Gabriella |
Editor | : | Veronica Gabriella |
KOMENTAR