Jatuh cinta, lalu pendekatan alias PDKT, dan akhirnya pacaran, pasti rasanya berbunga-bunga dan senang banget.
Apalagi kita sayang banget sama dia dan dia menunjukkan rasa sayangnya sama kita berkali-kali lipat setiap hari. Kita merasa menjadi cewek paling beruntung.
Kita enggak bisa menutup mata kalau pacaran itu erat hubungannya dengan tindakan fisik yang kita lakukan berdua dengannya. Awal pacaran, mau pegangan tangan rasanya masih canggung dan deg-degan gitu, tapi lama kelamaan jadi terbiasa.
Semakin lama pacaran, tindakan fisik biasanya juga bertahap. Pegangan tangan, terus jadi rangkulan, dan pelukan. Ya, kita pahami ini sebagai wujud rasa sayang yang kita dan dia ciptakan untuk bikin hubungan semakin romantis.
(Baca juga: 6 pertanyaan soal klitoris akhirnya terjawab)
Perilaku fisik yang menurut kita romantis lainnya adalah ketika ia mencium kita. Duh, kita masih ingat waktu di mana dia pertama kali mencium kening kita dan pipi kita bersemu merah.
Dari kening, jadi ke pipi, dan mungkin kita juga pernah melakukannya yaitu ciuman di bibir. Jika dia adalah first kiss kita, secara enggak langsung kita menganggap dialah yang saat ini jadi the one kita.
Cowok yang satu-satunya kita sayang dan dunia kita selalu berporos padanya.
(Baca juga: kenapa cowok suka mikirin seks? Yuk bongkar isi kepala cowok)
Namun, sekejap semua menjadi berubah ketika pacar meminta lebih, yaitu berhubungan seks. Jujur dalam hati kita belum siap dan juga takut.
Tentu saja, karena sejak kecil kita diajarkan oleh orangtua dan juga agama masing-masing, kalau berhubungan seks di luar nikah adalah dosa besar. Kita enggak mau ambil resiko untuk itu.
Tapi pacar terus meminta dengan berbagai alasan. Katanya itu bukti sayang kita ke dia, katanya itu akan bikin hubungan kita dan dia makin langgeng, katanya dia penasaran dan hanya pengin mencobanya dengan kita.
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR