Untuk bisa jadi penulis yang baik, sebelumnya kita juga harus udah jadi pembaca yang baik dulu.
Soalnya kemampuan menulis kita akan jauh lebih tajam kalau terbiasa dengan berbagai macam bacaan.
Kali ini Dwitasari, penulis buku “Jatuh Cinta Diam-diam” akan membagikan buku kesukaannya kepada kita.
Yuk simak 5 buku Indonesia wajib baca rekomendasi Dwitasari berikut ini.
(Baca juga: Ketebak, Kepribadian Kita Terlihat dari Cara Menyusun Rak Buku!)
Biola Tak Berdawai (Seno Gumira)
Kata Dwita, dia udah suka banget sama buku ini sejak SMA.
Novel ini sendiri merupakan hasil adaptasi dari skenario film dengan judul yang sama gubahan Sekar Ayu Asmara. Ceritanya terfokus pada seorang anak tunadaksa bernama Dewa yang dititipkan oleh ibunya di sebuah panti asuhan.
Menurut Dwita, gaya bahasa si penulis, Seno Gumira Ajidarma, terkesan sangat unik karena sarat dengan sastra, tetapi tetap menarik untuk dinikmati.
Apalagi sudut pandang yang diambil Seno dalam menceritakan pun diambil dari sudut pandang pertama dari si pelaku utama, kita jadi ngerti apa yang dipikirkan dan dirasakan Dewa selaku anak tuna daksa.
Mau tau quote kesukaan Dwita dari novel ini? “Hati adalah sebuah lading harapan yang tak terbatas, di mana keajaiban kadang bersemi.”
(Baca juga: Demi Lovato: Menulis Buku Penuh Inspirasi)
Kei: Kutemukan Cinta di Medan Perang (Erni Aladjai)
Latar belakang ceritanya mengisahkan tentang kerusuhan yang terjadi di Tanah Kei, Maluku Tenggara. Salah satu korbannya adalah Namira, seorang gadis muslim kehilangan kedua orangtuanya dalam kerusuhan.
Ia diselamatkan oleh orang-orang ketika konflik terjadi dan terpaksa tinggal di penampungan. Di penampungan ini, ia bertemu dengan seorang pemuda Kristen bernama Sala dan kemudian jatuh cinta.
Menurut Dwita, novel benar-benar membuka wawasannya soal apa yang terjadi di wilayah Indonesia dan terutama bagaimana peran perempuan dalam mengupayakan perdamaian di medan perang.
Pokoknya dijamin deh abis baca novel ini kita makin cinta sama negeri sendiri.
(Baca juga: 7 Buku Puisi Indonesia Yang Wajib Kita Baca)
(Baca juga: 10 Rekomendasi Buku Untuk Pecinta Fiksi)
Mereka Bilang, Saya Monyet! (Djenar Maesa Ayu)
Karya kontroversial dari Djenar ini emang banyak diakui sebagai salah satu buku Indonesia yang wajib baca.
Buku ini sendiri terdiri dari beberapa cerpen yang membahas tentang isu perempuan di masa kini.
Uniknya lagi, Djenar enggak segan-segan menggunakan bahasa yang gamblang dan blak-blakkan dalam menyampaikan pesannya.
Banyak kata-kata yang mungkin bisa bikin kita terperanjat karena enggak nyangka hal semacam itu bakal tertulis di sebuah buku.
Ada satu kutipan yang paling disukai Dwita dari buku ini: “biarkan takdir yang menentukan. Biarkan takdir bekerja dan ia menjadi mediatornya.”
(Lihat di sini seleb Indonesia yang pernah menulis buku)
Rectoverso (Dewi Lestari)
Kayaknya enggak cuma Dwita deh, tapi pasti banyak diantara kita, apalagi yang sudah nonton filmnya, bakal suka banget sama buku yang satu ini.
Kumpulan cerita yang ada dalam buku ini punya tema yang berbeda-beda, ada yang tentang cinta, ada yang tentang kehidupan, patah hati, dan banyak lagi.
Semuanya seperti cerminan dari fase-fase kehidupan yang dilewati oleh manusia.
Kalau Dwita sendiri paling suka sama cerpen yang berjudul “Curhat untuk Sahabat”. Duh, jadi penasaran kan apa isi ceritanya?
Setelah Kamu Sendiri (Dwitasari)
Nah, kalau yang ini, buku terbaru dari Dwita sendiri, girls.
Kenapa buku ini layak baca? Soalnya kita pasti bisa related banget sama ceritanya yang menggambarkan perasaan seseorang yang ditinggalakan pas lagi cinta-cintanya.
Hiks, pasti sedih banget tuh.
Anyway, cetakan pertama buku ini langsung ludes dalam waktu kurang dari dua minggu lho! Dan saat cetakan keduanya keluar, langsung habis lagi. Wah, tunggu apalagi? Langsung buru yuk bukunya!
Penulis | : | Natalia Simanjuntak |
Editor | : | Natalia Simanjuntak |
KOMENTAR