Belum lama ini viral foto hujan es di Bandung.
Sementara hujan dan angina kencang juga menlada berbagai wilayah lain di Indonesia.
Sebenarnya Mei ini sudah memasuki musim apa, sih?
Kok masih hujan?
Menurut BMKG kita harus tetap waspada sama hujan dan angina kencang selama musim pancaroba di Mei 2017 ini, girls.
Mei, musim pancaroba
Seperti diberitakan di KBR.id, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi hujan deras disertai petir masih akan berlangsung hingga awal Mei 2017.
Kepala BMKG Pusat Andi Eka Sakya mengatakan potensi hujan dan petir itu disebabkan banyaknya awan hujan atau Cumulonimbus di sekitar langit Jawa, khususnya pada siang, sore dan menjelang malam.
Masih tingginya intensitas awan hujan itu karena adanya peralihan musim atau musim pancaroba.
Pada masa peralihan musim ini juga terjadi perubahan cuaca ekstrem seperti hujan es disertai angin kencang di sejumlah daerah.
"Ini indikasi proses peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga banyak aktivitas yang mengakibatkan awan hujan di sore hari," kata Andi dalam pesan singkat kepada reporter KBR.id, Dwi Reinjani.
Makin berbahaya di dataran tinggi
Untuk Mei ini sebaiknya hindari dulu aktivitas naik gunung atau di dataran tinggi.
Karena masih menurut Andi, intensitas hujan disertai petir sering terjadi di area pegunungan yang cenderung memiliki efek orografis atau pergerakan uap air naik ke atas pegunungan.
Kondisi ini mengakibatkan area sekitar di sekitarnya lebih berpotensi terjadi kilat.
Menyambut kemarau
Setelah pancaroba maka kita akan menghadapi kemarau.
Musim kemarau berbeda-beda untuk setiap wilayah di Indonesia.
Tapi umumnya di Mei hingga Juli ini.
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR