Sudah tahu tentang serangan cyber ransomware WannaCry yang sedang melanda dunia, termasuk Indonesia?
Peristiwa ini bikin dunia panik karena berbagai perusahaan besar dan instansi pemerintahan jadi enggak bisa mengakses seluruh data yang ada di komputer mereka.
Nah selain ransomware WannaCry, ini 5 serangan cyber yang pernah terjadi di dunia.
(Baca juga: 10 Pertanyaan yang Masih Membingungkan tentang Serangan Ransomware WannaCry. Ini Jawabannya)
Google China
Di pertengahan Desember 2009, Google China mengalami serangan cyber yang besar.
Setelah ditelusuri, hacker tersebut mengakses dan berusaha mendapatkan informasi dari akun Gmail milik aktivis hak asasi manusia (HAM) China.
Hal ini menimbulkan kecurigaan, sebab sejak dulu pemerintah China dituduh melakukan berbagai pelanggaran HAM.
Google pun memutuskan untuk memindahkan server mereka ke Hong Kong akibat kejadian ini.
Serangan cyber pada komputer militer Amerika Serikat
Serangan cyber pada 2008 ini disebut sebagai kebobolan terbesar yang pernah terjadi pada komputer militer di Amerika Serikat.
Sebuah USB asing berbahaya ditinggalkan di basis Departemen Pertahanan di Timur Tengah.
USB yang ternyata berisi kode berbahaya ini dicolok ke laptop yang terhubung dengan komando pusat Amerika.
Hal itu menyebabkan tersebarnya worm ke sistem lain, baik yang dirahasiakan dan enggak.
Worm bernama agent.btz ini mampu mencari dan membuka data di komputer, mengontrol server, serta mengirimkan data ke tempat lain.
Amerika menghabiskan hampir 14 bulan untuk membersihkan worm tersebut.
Rusia dicurigai menjadi dalang di balik kejadian ini, sebab sebelumnya hacker Rusia pernah menggunakan agent.btz di serangan terdahulu.
(Baca juga: 7 Film Indonesia yang Pernah Tayang di Festival Film Internasional Cannes, Bikin Bangga!)
Pertemuan G20 di Paris
G20 adalah konferensi tahunan yang melibatkan pemerintah di sektor keuangan serta bank-bank pusat.
Pada Februari 2011, G20 diadakan di Paris, Perancis.
Konferensi ini bertujuan untuk membicarakan masalah keuangan dan ekonomi dunia.
Serangan cyber dimulai pada Desember 2010 saat menteri Keuangan Perancis menerima sebuah email yang berisi dokumen pdf yang di-embed dengan program jahat (malware).
Ketika dia membuka dokumen tersebut, komputernya langsung terkena virus dan menyebar ke orang pemerintahan lain melalui email.
Serangan ini menginfeksi lebih kurang 170,000 komputer di Kementerian Keuangan.
Dilaporkan bahwa serangan ini menargetkan dokumen-dokumen G20 yang berisi data pajak dan finansial lainnya.
Serangan ini diduga dilakukan oleh salah satu negara di Asia.
(Baca juga: 13 Transformasi Wajah Seleb Hollywood dengan FaceApp, Bikin Kaget!)
Serangan pada Sony Pictures
Pada November 2014, sekelompok hacker bernama Guardians of Peace (GOP) nge-hack dan membocorkan data rahasia dari studio film ternama, Sony Pictures.
Data yang dibocorkan berupa informasi pribadi tentang karyawan dan keluarga mereka, email antar karyawan, informasi gaji, salinan film Sony yang belum dirilis di pasaran, dan lainnya.
GOP juga menuntut Sony untuk enggak menayangkan film The Interview.
Mereka mengancam akan melakukan tindak terorisme pada bioskop yang memutar film tersebut.
Film ini bercerita tentang rencana pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Sony pun membatalkan premier dan penayangan film ini secara mainstream, mereka akhirnya memutarnya secara digital.
Setelah menyelidiki software, teknik, dan sumber jaringan yang digunakan untuk nge-hack, dinas intelijen Amerika menyatakan bahwa serangan ini dilakukan oleh Korea Utara.
Namun Korea Utara enggak membenarkan tuduhan ini.
(Baca juga: Jangan Panik! Ini yang Harus Kita Tahu tentang Serangan Ransomware WannaCry & Cara Mengatasinya)
MasterCard kebobolan data
Pada 2005, MasterCard mengumumkan terdapat kemungkinan bahwa informasi akun lebih dari 40 juta pemegang kartu mengalami kebobolan.
Hal ini disebabkan oleh sistem keamanan komputer yang dibobol oleh hacker.
Kejadian ini disebut sebagai peristiwa pencurian data konsumen terbesar yang pernah terjadi.
(Baca juga: Ilmuan Membuat Komputer yang Bekerja Kayak Otak Manusia?)
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR