Negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia sedang dibuat ketar-ketir akibat serangan cyber ransomeware WannaCry ke ribuan komputer di instansi dan perusahaan besar.
Kita jadi enggak bisa mengakses semua data yang ada di komputer yang dikunci oleh infeksi WannaCry.
Si hacker kemudian meminta kita untuk membayar tebusan jika mau kembali mengakses data di komputer.
Ini jawaban dari 10 pertanyaan yang masih membingungkan tentang serangan ransomware WannaCry.
(Baca juga: Jangan Panik! Ini yang Harus Kita Tahu tentang Serangan Ransomware WannaCry & Cara Mengatasinya)
Apa itu ransomware?
Ransomware adalah program jahat (malware) yang menginfeksi dan mengontrol komputer korban.
Kita jadi enggak bisa mengakses seluruh data di komputer, sehingga dapat menghambat pekerjaan.
Si pelaku akan meminta sejumlah uang tebusan (ransom), untuk ditukar dengan kode yang dapat membuka kunci supaya kita bisa kembali mengakses komputer.
Data apa yang diserang?
Semua jenis data bisa terkunci, mulai dari foto, video, dokumen, dan segala database di dalam komputer.
Berapa uang tebusan yang diminta?
Hacker ini meminta uang tebusan sebanyak 300 dolar Amerika, yakni setara dengan Rp 4 juta.
Meski jumlahnya terbilang enggak besar, pelaku menyerang ribuan komputer, jadi dia tetap akan mendapatkan uang dalam jumlah sangat banyak.
Kalau enggak dibayar dalam jangka waktu yang ditentukan, jumlah uang akan digandakan jadi dua kali lipat.
Pembayaran hanya bisa dilakukan dengan bitcoin.
(Baca juga: 13 Transformasi Wajah Seleb Hollywood dengan FaceApp, Bikin Kaget!)
Apa itu bitcoin?
Bitcoin adalah mata uang virtual yang biasa digunakan untuk bertransaksi online, misalnya saat shopping.
Sayangnya bitcoin dimanfaatkan para kriminal cyber untuk memeras korban yang mereka hack.
Transaksi bitcoin langsung masuk ke dompet digital si pelaku dan enggak melalui regulasi, sehingga sangat sulit untuk dilacak.
Apakah kita harus membayar uang tebusan kalau terkena ransomware?
Membayar uang tebusan enggak disarankan, karena enggak ada jaminan kalau si hacker akan memberikan kode pembuka kunci pada kita.
(Baca juga: 12 Fakta di Balik Tragedi 12 Mei 1998 yang Wajib Diketahui Remaja)
Siapa aja yang jadi korban?
Sampai saat ini WannaCry sudah menyerang puluhan ribu komputer di berbagai negara.
Malware ini menyerang organisasi dan instansi-instansi besar, seperti rumah sakit, pemerintahan, dan kepolisan,
16 rumah sakit di Inggris dan Skotlandia yang tergabung dalam National Health Service telah menjadi korban.
Pelaku juga menyerang Kementerian Dalam Negeri Rusia, FedEx Amerika Serikat, Nissan Inggris, Kepolisian Andhra Pradesh India, Perusahaan Telekomunikasi Saudi Arabia, dan masih banyak lagi.
Di Indonesia sendiri, WannaCry memakan dua korban yakni Rumah Sakit Dharmais dan Rumah Sakit Harapan Kita.
Kok bisa secanggih itu?
WannaCry canggih banget karena menggunakan alat senjata cyber milik National Security Agency (NSA) alias dinas intel keamanan Amerika.
Pada April lalu alat bernama EternalBlue ini dicuri dan dibocorkan oleh kelompok hacker bernama Shadow Broker.
EternalBlue biasa digunakan NSA untuk mengendalikan komputer sasaran dari jarak jauh.
Saat berhasil masuk ke salah satu komputer di lingkungan kantor yang terhubung jaringan LAN, WannaCry akan secara otomatis mencari komputer lain di jaringan yang rentan.
Sehingga ransomware ini bisa memasuki banyak komputer dengan mudah dan cepat.
EternalBlue bisa menyerang komputer yang menggunakan Windows XP hingga Windows Server 2012.
(Baca juga: 7 Film Indonesia yang Pernah Tayang di Festival Film Internasional Cannes, Bikin Bangga!)
Apa WannaCry dapat menyerang gadget pribadi?
Bisa, namun kemungkinannya sangat kecil untuk si hacker menyerang gadget pribadi.
Sebab pelaku akan memilih menginfeksi komputer-komputer di perusahaan besar agar mendapat lebih banyak keuntungan.
Jadi enggak usah takut untuk browsing menggunakan smartphone, apalagi kalau enggak pakai perangkat miscrosoft.
Apakah WannaCry masih menyebar?
Enggak, seorang cowok asal Inggris berusia 22 tahun yang memilih untuk enggak menyebutkan identitasnya telah menghentikan penyebaran malware ini.
Sehingga enggak akan ada lagi komputer yang menjadi korban.
Cowok ini menceritakan caranya mengentikan penyebaran serangan cyber ini di blog pribadinya, MalwareTech.com.
Namun meski sudah berhenti tersebar, hal ini enggak secara otomatis mengobati komputer yang telah terinfeksi.
Apa pencegahan yang dilakukan oleh Indonesia?
Dilansir dari Kompas Tekno, Kementrian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII) mengimbau kita untuk melakukan 7 langkah ini sebagai pencegahan penyerangan WannaCry.
(Baca juga: 3 Info tentang Pendaki Cewek yang Meninggal Akibat Tertimpa Batu di Gunung Semeru)
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR